Operasi Semeru Surabaya Pelototi Mengemudi Pengaruh Alkohol

Surabaya, IDN Times - Polrestabes Surabaya telah melakukan Operasi Operasi Keselamatan Semeru 2025 sejak Senin (11/2/2025) kemarin hingga 14 hari ke depan. Ada sejumlah prioritas penindakan, mulai dari bonceng tiga hingga mengemjdi dalam pengaruh alkohol.
Kapolrestabes Surabaya Kombespol Luthfie Sulistiawan mengatakan, operasi ini akan mengedepankan pendekatan edukatif, persuasif, dan humanis guna menekan angka pelanggaran serta kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polrestabes Surabaya.
“Operasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas serta menekan angka kecelakaan dan kemacetan,” ujarnya.
Luthfie menyebut, angka kecelakaan lalu lintas pada tahun 2024 mengalami penurunan sebesar 12,37 persen dibandingkan tahun 2023. Kemudian korban meninggal dunia berkurang 9,66 persen
"Tren positif ini tidak lepas dari kesadaran masyarakat dalam mematuhi peraturan lalu lintas serta upaya kepolisian dalam menegakkan disiplin di jalan raya," kata dia.
Dalam Operasi Keselamatan Semeru 2025, kepolisian akan menindak pelanggaran prioritas yang berisiko tinggi menyebabkan kecelakaan, seperti berboncengan lebih dari satu orang, melawan arus, melebihi batas kecepatan, menerobos lampu merah, pengendara masih di bawah umur.
"Kemudian pengemudi dalam pengaruh alkohol, pengendara tidak mengunakan helm SNI, lnalpot tidak sesuai spesifikasi teknisi, pengemudi menggunakan HP saat berkendara, pengemudi R4 tidak mengunakan safety belt," kata Luthfie.
Selain penindakan, operasi ini juga berfokus pada edukasi masyarakat, terutama generasi milenial. Sehingga masyarakat lebih sadar akan pentingnya keselamatan berkendara.
Luthfie menekankan bahwa seluruh personel yang bertugas harus mengedepankan pendekatan preventif dan edukatif. Hal ini agar operasi ini dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian.
“Laksanakan operasi ini dengan pendekatan humanis. Edukasi dan kesadaran masyarakat adalah kunci utama dalam menekan angka kecelakaan lalu lintas,” tegasnya.
Selain itu, Luthfie juga meminta seluruh personel untuk menjaga integritas dan tidak melakukan tindakan yang dapat mencoreng citra Polri. "Dengan adanya operasi ini, diharapkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan berkendara semakin meningkat, sehingga dapat mengurangi angka kecelakaan dan menciptakan lalu lintas yang lebih tertib di Surabaya," pungkasnya.