Massa Demo Boikot Trans7 di Malang Desak Chairul Tanjung Sowan ke Lirboyo

- Massa tuntut Chairul Tanjung minta maaf langsung ke KH Anwar Manshur
- Massa juga menuntut agar ijin Trans7 dicabut
- Massa siap melakukan aksi lebih besar jika tuntutannya tidak diindahkan
1. Massa tuntut Chairul Tanjung meminta maaf langsung ke KH Anwar Manshur

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Malang, KH Hamim Kholili mengungkapkan kalau aksi ini terjadi karena kekecewaan pada Trans7 yang menyinggung KH Anwar Manshur selaku pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo. Oleh karena itu, tidak hanya aksi, mereka juga membuat aduan ke Satreskrim Polres Malang.
"Kita melakukan pengaduan ke Polres Malang didampingi LBH PCNU dan Ansor. Kita menuntut pemilik Trans7, Chairul Tanjung agar meminta maaf langsung ke KH Anwar Manshur di Ponpes Lirboyo. Tapi ketersingggungan ini bukan cuma kepada KH Anwar Manshur, semua kiai dan semua santri itu tersinggung," terangnya.
2. Massa juga menuntut agar ijin Trans7 dicabut

Dalam aksi ini, Hamim juga menuntut agar ijin Trans7 dicabut, menurutnya Trans7 telah membuat berita hoaks. Ia ingin agar Trans7 menjadi contoh bagi media lain agar membuat tayangan sesuai Undang-undang Pers dan Undang-undang Penyiaran.
"Pesantren itu adat istiadatnya sudah seperti itu, sejak abad 14 pesantren sudah ada dan adat istiadatnya sudah seperti itu. Jangan ini didiskreditkan, jangan ini dihinakan, apalagi sampai pesantren difitnah. Karena mau bagaimanapun, para ulama ikut mendirikan bangsa, banyak pahlawan kita," tegasnya.
Ia juga meminta media-media agar tidak memuat narasi-narasi atau ceramah yang mengkafirkan atau membid'ah-kan. Karena menurutnya Indonesia harus tetap Bhineka Tunggal Ika, tetap harus saling menghargai.
3. Massa siap melakukan aksi lebih besar jika tuntutannya tidak diindahkan

Lebih lanjut, Hamim menegaskan kalau pihaknya siap melakukan aksi lebih besar jika tuntutan mereka tidak diindahkan. Ia siap menurunkan puluhan ribu massa jika Trans7 tidak melakukan sikap nyata.
"Kita melihat perkembangan yang ada, kita akan rapatkam secara organisasi untuk tindakan selanjutnya. Karena gerakan ini sangat alami berdasarkan hati nurani," pungkasnya.