Kronologi Kecelakaan Maut KA Malioboro Ekspres di Magetan

Magetan, IDN Times – Kecelakaan tragis terjadi di perlintasan kereta api jalur 08 Km 176+586 Emplasemen Stasiun Magetan, Desa Mangge, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan, Jawa Timur pada Senin siang (19/5/2025). Sebanyak tujuh sepeda motor tertabrak Kereta Api Malioboro Ekspres karena palang pintu dibuka saat kereta dari arah berlawanan masih melintas. Akibat insiden ini, empat orang meninggal dunia dan empat lainnya mengalami luka-luka.
1. Kronologi kejadian

Kapolres Magetan, AKBP Raden Erik Bangun Prakasa, membenarkan peristiwa nahas tersebut. Ia menyampaikan kronologi kejadian berdasarkan laporan dari petugas di lapangan.
"Sekitar pukul 12.45 WIB, petugas menutup palang pintu karena KA Mata Remaja akan melintas dari arah Surabaya menuju Jakarta. Setelah kereta itu lewat pukul 12.48 WIB, palang pintu dibuka kembali. Namun, dari arah sebaliknya, KA Malioboro Ekspres ternyata masih melaju dan menabrak enam sepeda motor yang sedang melintasi perlintasan,” jelas AKBP Erik.
Akibat kejadian ini, korban jiwa langsung berjatuhan di lokasi. Salah satu korban tewas yang berhasil diidentifikasi adalah Totok Hermanto (51), seorang PNS asal Madiun. Sementara tiga korban meninggal lainnya masih dalam proses identifikasi.
2. Evakuasi korban luka cepat

Korban luka-luka telah dilarikan ke beberapa fasilitas kesehatan, termasuk RSUD Dr. Sayidiman Magetan, RSAU dr. Efram Harsana Lanud Iswahjudi, dan Puskesmas Karangrejo. Di antara korban luka adalah Ananda Duta Pratama (21), Oni Handoko (36), Wendy Ardhya Novita Sari (35), dan Fianda Septi (29).
“Evakuasi dilakukan dengan cepat oleh tim gabungan dari kepolisian, TNI, petugas perlintasan, serta petugas medis. Kami juga telah berkoordinasi dengan pihak Daop 7 Madiun terkait penanganan lebih lanjut,” ujar Kapolres.
3. Keselamatan wajib jadi prioritas

Dari data yang dihimpun, tujuh unit sepeda motor mengalami kerusakan berat dalam kecelakaan ini. Polisi telah melakukan olah TKP, mendata kerugian, serta mengamankan lokasi agar tak mengganggu perjalanan kereta lainnya.
AKBP Erik menyampaikan duka cita mendalam atas peristiwa ini dan meminta masyarakat lebih waspada saat melintasi perlintasan kereta, terutama di jalur tanpa palang otomatis.
“Kami mengimbau seluruh masyarakat agar tidak tergesa-gesa saat melintasi rel, dan tetap menunggu hingga situasi benar-benar aman. Keselamatan harus menjadi prioritas,” pungkasnya.