Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kota Surabaya Bersiap Jadi Kota Gastronomi

dok. Kepala Bappedalitbang Surabaya (1).jpg
Kepala Bappedalitbang Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajat. (Dok. Diskominfo Kota Surabaya)
Intinya sih...
  • Kota Surabaya bersiap menjadi Kota Gastronomi yang diakui oleh UNESCO.
  • Pemerintah Kota Surabaya menetapkan ekonomi kreatif sebagai mesin pertumbuhan baru dan solusi tantangan sosial ekonomi.
  • Surabaya memiliki modal kuat, mulai dari SDM kreatif, dukungan akademisi, dan warisan budaya yang kaya.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surabaya, IDN Times - Kota Surabaya bersiap menjadi Kota Gastronomi yakni Kota yang diakui sebagai Kota Kreatif oleh UNESCO karena kebudayaan kulinernya yang hidup dan berkelanjutan. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menetapkan ekonomi kreatif (ekraf) sebagai mesin pertumbuhan baru yang berkelanjutan sekaligus solusi untuk menjawab tantangan sosial ekonomi di masa depan.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajat, akan memaparkan arah kebijakan dan roadmap ekraf hasil riset mendalam bersama akademisi Universitas Ciputra. Riset ini menjadi dasar visi Surabaya sebagai salah satu kota kreatif terkemuka di Indonesia, dengan target jangka panjang meraih predikat Kota Gastronomi Dunia UNESCO.

Irvan menegaskan bahwa keputusan menjadikan kuliner sebagai lokomotif utama ekraf merupakan langkah strategis. Kekayaan kuliner Surabaya yang telah menjadi warisan budaya tak benda dinilai mampu menggerakkan subsektor ekraf lainnya.

“Ini langkah berani dan menjadi fondasi penting untuk membawa Surabaya masuk ke lingkaran kota-kota global yang merawat dan mengembangkan warisan budaya demi kesejahteraan ekonomi,” ujar Irvan, Jumat (5/12/2025).

Irvan menekankan bahwa Surabaya memiliki modal kuat, mulai dari SDM kreatif, dukungan akademisi, dan warisan budaya yang kaya. Tantangan pemkot adalah menyatukan semua modal tersebut dalam ekosistem yang kohesif.

“Surabaya tak pernah kehabisan ide kreatif. Tugas kita memastikan semua potensi ini terangkai menjadi kekuatan untuk menjawab tantangan sosial ekonomi hari ini,” jelasnya.

Pemkot Surabaya menyadari bahwa kreativitas hanya dapat tumbuh melalui kolaborasi yang kuat. Karena itu, penguatan ekosistem ekonomi kreatif dilakukan secara inklusif dengan melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, komunitas, pelaku usaha, akademisi, hingga generasi muda.

Upaya tersebut diwujudkan melalui revitalisasi ruang-ruang publik yang disulap menjadi Creative Spaces & Districts sebagai ruang kolaborasi terbuka, disertai penguatan kapasitas SDM ekraf melalui program inkubasi, pelatihan, dan akses terhadap teknologi mutakhir.

Selain itu, Pemkot Surabaya juga terus mendorong penguatan pasar dan promosi dengan menghadirkan beragam event kreatif, penyelenggaraan pasar kreatif, serta akselerasi digitalisasi data ekraf untuk memastikan seluruh pelaku kreatif dapat berkembang dalam ekosistem yang lebih kokoh dan berdaya saing.

“Pemkot berkomitmen mendorong tumbuhnya pelaku ekraf melalui fasilitas promosi, event berskala besar, serta penguatan pasar. Semua ini untuk membangun ekosistem ekraf yang kokoh dan berbasis komunitas,” terangnya.

Irvan menegaskan pentingnya riset dan perencanaan pembangunan dalam mendorong sektor ekraf. Menurutnya, kebijakan hanya akan efektif jika disusun berdasarkan data akurat dan memahami kebutuhan pelaku industri.

“Riset memberi pengetahuan, perencanaan memberi arah. Kombinasi keduanya memastikan industri kreatif Surabaya tumbuh berkelanjutan, inklusif, dan berdaya saing global,” pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zumrotul Abidin
EditorZumrotul Abidin
Follow Us

Latest News Jawa Timur

See More

Posko Surabaya Kirim 2,2 Ton Beras untuk Korban Banjir Sumatra

05 Des 2025, 11:37 WIBNews