Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Korban Al Khoziny Bakal Dapat Tangan Palsu dari Pemkot Surabaya

IMG-20251013-WA0160.jpg
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. (IDN Times/Khusnul Hasana)
Intinya sih...
  • Korban ambruknya Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Nur Ahmad akan mendapat bantuan tangan palsu dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
  • Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyatakan komitmen Pemkot untuk membantu seluruh warganya yang menjadi korban dalam musibah tersebut.
  • Pemkot Surabaya akan memberikan pendampingan mental dan kejiwaan kepada para korban serta merencanakan masa depan korban secara matang bersama keluarga.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surabaya, IDN Times - Korban ambruknya Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Nur Ahmad akan mendapat bantuan tangan palsu dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Nur Ahmad adalah salah satu santri dari Surabaya yang diamputasi karena tragedi yang terjadi pada Senin (29/9/2025) lalu.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengatakan bantuan tersebut adalah komitmen Pemkot untuk membantu seluruh warganya yang menjadi korban dalam musibah tersebut. "Jadi nanti Insyaallah semua korban yang ada yang dari Kota Surabaya maka kita akan lihat kondisinya apa yang bisa kita bantu. Kalau nanti ada yang tangan palsu, kaki palsu, akan bantu semuanya,” kata Wali Kota Eri Cahyadi, Jumat (17/10/2025).

Eri, menjelaskan bahwa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sudah mendata seluruh korban dari Surabaya. Hal ini dilakukan agar intervensi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan para korban.

“BPBD sudah merekap berapa korban jiwa, berapa korban yang selamat tapi dalam kondisi dan perlu bantuan, maka kita datang. Ini kita lakukan karena memang mereka adalah warga Kota Surabaya,” kata Eri.

Sebelumnya, Eri juga memastikan bahwa Pemkot Surabaya akan memberikan pendampingan mental dan kejiwaan kepada para korban, mengingat trauma yang dialami cukup berat bagi korban maupun keluarga.

“Kami akan memprioritaskan pendampingan psikologis bagi korban dan keluarga. Langkah ini sangat penting supaya mereka bisa kembali melanjutkan kehidupan dan beraktivitas seperti biasannya. Setelah itu, kami akan lakukan pendampingan jangka panjang,” terangnya.

Ia menambahkan bahwa Pemkot Surabaya berkomitmen untuk melakukan pendampingan dan merencanakan masa depan korban secara matang bersama keluarga.

Seperti diketahui, total jumlah korban selamat asal Surabaya tercatat sebanyak 30 orang. Sebagian besar korban mengalami luka ringan seperti lecet dan cidera otak ringan, namun satu orang, yakni Nur Ahmad, harus menjalani tindakan amputasi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zumrotul Abidin
EditorZumrotul Abidin
Follow Us

Latest News Jawa Timur

See More

Usai Santap MBG, 12 Siswa SD di Magetan Dilarikan ke Puskesmas

17 Okt 2025, 14:16 WIBNews