DVI Polda Jatim Tuntaskan Identifikasi 63 Korban Tragedi Ponpes Ambruk

- DVI Polda Jatim menyelesaikan identifikasi 63 korban ambruknya Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo.
- Proses identifikasi melibatkan kombinasi data DNA, medis, dan properti pribadi yang cocok dengan data antemortem keluarga.
- Seluruh jenazah diserahkan kepada keluarga masing-masing setelah berhasil diidentifikasi.
Surabaya, IDN Times - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur resmi menuntaskan proses identifikasi seluruh korban ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo. Dari total 67 kantong jenazah yang diterima, seluruhnya telah berhasil diidentifikasi, dengan 63 korban dipastikan terverifikasi identitasnya.
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Jatim, Kombes Pol M. Khusnan Marzuki, menyampaikan bahwa proses identifikasi hari ini, Rabu (15/10/2025), menjadi tahap terakhir operasi DVI.
"Tim DVI Polda Jatim telah berhasil melaksanakan identifikasi terhadap lima kantong jenazah, terdiri dari lima jenazah yang semuanya cocok dengan lima nomor antemortem,” ujarnya di RS Bhayangkara Surabaya.
Kelima korban teridentifikasi melalui kombinasi data DNA, medis, dan properti pribadi yang cocok dengan data antemortem keluarga. Dengan tambahan tersebut, total 63 korban yang dilaporkan hilang kini seluruhnya telah berhasil diidentifikasi.
"Alhamdulillah, operasi DVI kami nyatakan selesai. Malam ini seluruh jenazah akan diserahkan kepada keluarga masing-masing,” kata Khusnan.
Khusnan menambahkan, keberhasilan identifikasi ini tidak lepas dari kerja sama lintas pihak, termasuk Persatuan Dokter Forensik Indonesia, laboratorium DNA Pusdokkes Polri, dan dukungan seluruh tim di lapangan.
"Kami bekerja tanpa henti, 24 jam penuh sejak hari pertama. Tidak ada waktu terbuang sia-sia. Semua bergerak dengan soliditas dan empati,” jelasnya.
Seluruh jenazah, kata Khusnan, teridentifikasi dalam kondisi yang memungkinkan pengambilan sampel DNA, sehingga proses verifikasi dapat diselesaikan lebih cepat dari perkiraan awal.
"Semua kantong jenazah yang dikirimkan ke kami teridentifikasi. Kami bersyukur bisa memberikan kepastian kepada keluarga yang menunggu,” imbuhnya.
Dalam kesempatan ini, Khusnan menyampaikan rasa duka mendalam atas tragedi yang menimpa para santri muda Ponpes Al Khoziny. “Kami turut berduka cita sedalam-dalamnya atas wafatnya adik-adik santri. Semoga amal ibadah mereka diterima Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” ucapnya.
Kelima korban yang baru teridentifikasi antara lain:
1. Sholihan (17), warga Dusun Konyek Alas Raja, Blega, Bangkalan.
2. Raihan Rafa Aldiyansyah (14), warga Dusun Langgar, Banyoneng Laok, Geger, Bangkalan.
3. Fairuz Shirojuddin (16), warga Jalan Singajaya, Singopadu, Tulangan, Sidoarjo.
4. Muhammad Deva Syarifudin (17), warga Dusun Kali Gede, Ngadipiro, Wilangan, Nganjuk.
5. Zaky (12), warga Planggaran Timur, Lepelle, Robatal, Sampang.