Surabaya, IDN Times- Pemerintah Provinsi Jawa Timur mencanangkan skenario elektrifikasi pada 2021 telah menyentuh seluruh daerah. Hingga akhir 2019, prosentase rasio elektrifikasi Jawa Timur telah mencapai 97,63 persen atau naik 2,99 persen dari tahun sebelumnya.
“Kita bisa melihat bahwa targetnya, seluruh daerah di Jawa Timur sudah terlistriki pada 2021,” ujar Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, saat menggelar konferensi pers akhir tahun di kantornya, Surabaya, Minggu (29/12).
Berdasarkan data yang dimiliki oleh Pemprov, tiga daerah dengan rasio elektrifikasi terendah di Jawa Timur adalah Sumenep dan kepulauan, Sampang, dan Bondowoso.
“Ini pekerjaan rumah di tiga daerah supaya bisa menyentuh masyarakat yang belum terlistriki,” tambah dia.
Pada kesempatan yang sama, Mantan Menteri Sosial Republik Indonesia itu mencanangkan rasio elektrifikasi pada 2020 mencapai 98,50 persen. “Tahun 2020 fokusnya pada pengambangan di tiga daerah tersebut, harapannya mencapai 98,50 persen.”
Pada 2019, tercatat ada 56.421 rumah tangga miskin (RTM) yang belum terlistriki. Ada pun tahun 2020 rencananya RTM yang tidak terlistriki diturunkan hingga 46.947.
Untuk merealisasikan rencana tersebut, Pemprov memiliki tiga pendekatan, yaitu:
Di era Jokowi sendiri elektrifikasi nasional diklaim mencapai 98 persen. Salah satu pencapaan terbesar adalah peningkatan elektrifikasi di Provinsi Papua. Di provinsi itu, pemerintah mengklaim elektrifikasi meningkat lebih dari 50 persen sejak tahun 2014. Saat ini elektrifikasi di sana sudah naik menjadi 77 persen.