Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kala Guru SLB di Surabaya Datangi Job Fair Bantu Lulusan Cari Kerja

IMG-20251125-WA0157.jpg
Guru dan siswa SLB saat mendatangi Job Fair khusus untuk disabilitas di Surabaya. (IDN Times/Khusnul Hasana)
Intinya sih...
  • Guru disabilitas dan siswa tunanetra datangi job fair khusus Disabilitas di Surabaya
  • 10 perusahaan ikut berpartisipasi dengan 285 lowongan pekerjaan, namun belum ada yang membuka peluang untuk difabel tunanetra
  • Guru-guru SLB-A YPAB hadir untuk mencarikan pekerjaan bagi siswa calon lulusan sekolahnya, berharap perusahaan membuka lowongan untuk tunanetra
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surabaya, IDN Times - M Ali Muhaidhori, Kepala SLB-A Yayasan Pendidikan Anak-Anak Buta (YPAB) Surabaya dengan dua guru dan satu siswa yang semuanya tunanetra mendatangi satu persatu stand perusahaan di gelaran job fair khusus Disabilitas, Selasa (25/11/2025). Dari lima stand yang didatangi Ali, belum ada satupun perusahaan yang membuka peluang pekerjaan untuk difabel tunanetra.

Job Fair itu digelar oleh Dinas Perindustrian dan Ketanagakerjaan (Disperinaker) Kota Surabaya di Gedung Wanita mulai Selasa (25/11/2025) hingga Rabu (26/11/2025). Ada 10 perusahaan yang ikut berpartisipasi, job fair juga menyediakan 285 lowongan pekerjaan.

Bila guru-guru lain pada momen hari guru bereuforia, Ali dan dua guru SLB-A YPAB justru pergi mendatangi job fair. Mereka datang membantu mencarikan pekerjaan bagi siswa calon lulusan sekolahnya. "Kami kan dalam hal ini kami kan lembaga pendidikan, kami juga ada program untuk alumni. Alumni dari sekolah kami yang memang belum bisa melanjutkan kuliah atau belum menerima kerja, tentunya khusus untuk tunanetra," ujarnya ditemui di lokasi.

Tiga orang guru itu datang dengan membawa satu siswa. Mereka melihat-lihat, bertanya pada penjaga stand setiap perusahaan barangkali ada ada pekerjaan yang cocok untuk lulusan sekolah mereka. "Jadi harapannya adalah bahwa kalau kita tahu bahwa perusahaan-perusahaan yang memang siap menerima teman-teman disabilitas khususnya tunanetra nanti akan kita follow up lebih lanjut," ungkapnya.

Tetapi, dari beberapa stand yang telah dikunjungi Ali, belum ada satupun lowongan yang cocok untuk lulusan sekolahnya. Ali merasa kecewa, terlebih dalam flayer job fair yang beredar, tertulis ada berbagai lowongan tersedia untuk difabel, termasuk untuk tuna netra. "Dari di flayer atau di undangan kan memang terbuka untuk teman-teman tunanetra lovision ya atau tunanetra parsial tapi dari beberapa, kita sudah berkunjung ada ya lima tenan mungkin tadi itu masih belum, belum menerima," sebut Ali.

Beberapa stan perusahaan masih harus berdiskusi dengan atasan mereka, apakah ada posisi yang bisa menerima tunanetra.

"Sebenarnya mau menerima tapi dengan catatan masih didiskusikan lagi kalau memang teman-teman tunanetra bisa berpartisipasi di dalam perusahaan atau mengambil posisi atau peran pada perusahaan tersebut,"jelasnya.

Selama ini, kata Ali, banyak perusahaan belum menerima tunanetra karena alasan keterbatasan pengelihatan. Padahal, dengan bantuan teknologi, tunanetra bisa bekerja pada posisi back office atau pendukung operasional internal perusahaan, seperti bagian promosi hingga administrasi.

"Kami juga punya murid atau alumni yang bisa masuk di jenis digital marketing, tapi bagian describe promosi," tutur Ali.

Ali pun berharap agar perusahaan tidak tahu untuk membuka lowongan untuk tunanetra. Mereka bisa mandiri dan melakukan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian.

"Teman-teman itu enggak ada masalah sebenarnya. Dengan adanya teknologi, dengan adanya teknik orientasi mobilitas. Jadi bisa pergi ke mana-mana sendiri.Dengan cara orientasi ruang tadi, mengenali dulu tempat," pungkas dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us

Latest News Jawa Timur

See More

Ini Alasan Lirboyo Restui Rencana Pertemuan Ulama dan Kiai NU

25 Nov 2025, 18:53 WIBNews