Kakek di Surabaya Lecehkan Anak-anak Tetangganya

Surabaya, IDN Times - Kakek di Surabaya berinisial PW (71) diduga menjadi pelaku pelecehan seksual terhadap lebih dari satu anak tetanngganya yang berada Kecamatan Sawahan, Surabaya. Diduga, pelaku mengiming-imingi korban dengan cara memberi uang.
Pelaku sempat diarak warga ke Balai RW sebelum akhirnya diserahkan ke Polrestabes Surabaya. Peristiwa itu terjadi pada Kamis (23/1/2025) lalu.
Ketua RT setempat, Udiyantono terduga pelaku diamankan karena ia menerima informasi bila PW telah melakukan kekerasan seksual terhadap sejumlah anak perempuan di kampungnya. Modus yang dilakukan pelaku adalah mengiming-imingi uang dan memberi minyak.
"Katanya yang korban SD kelas 4, dikasih uang Rp2 ribu setiap main ke rumah pelaku," katanya, Senin (27/1/2025).
Peristiwa ini terungkap setelah korban mengadu kepada ibunya. Korban bilang, ada beberapa bagian sensitif dipegang pelaku.
"Ibunya lihat anaknya biasanya aktif. Tapi kok dilihat belakangan, tampak lesu pendiam. Lalu ditanya. Ternyata, anaknya cerita, aku habis dianu sama mbah ini," ungkap dia.
Ibu korban kemudian melapor ke RT. Setelah laporan tersebut, RT dan stafnya mendatangi tempat tinggal PW. Saat dimintai keterangan oleh warga, PW sempat mengelak. Namun, berlahan PW pun mengakui perbuatannya. "Terus saya amankan ke Balai RT biar gak diamuk warga," terangnya.
Sementara Kasi Humas Polrestabes Surabaya AKP Rina Shanti Dewi Nainggolan mengatakan, usai dibawa warga ke Balai RW, pelaku langsung diarahkan ke Mapolrestabes Surabaya. Tak lama, setelah itu pelaku langsung ditetapkan sebagai tersangka.
"Setelah diserahkan (ke Polrestabes Surabaya) besoknya langsung ditahan," ujarnya kepada IDN Times.
Berdasarkan pemeriksaan polisi, korban berjumlah dua orang. Semuanya merupakan anak perempuan. "Kalau dari kita (pemeriksaan polisi) korban dua orang," ungkap Rina.
"Mau dikasih uang, nanti disuruh dia buka baju, nanti dioleskan minyak ke dada korban," jelasnya.
Selama ini, pelaku tinggal bersama keponakannya. "Dia tinggal bersama keponakannya," pungkas Rina.