Kabupaten Madiun Terapkan PTM Seratus Persen

10 Jan 2022, 16:56 WIB

Pembelajaran tata muka seratus persen di SDN 1 Mejayan, Kabupaten Madiun. IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Madiun, IDN Times - Seluruh sekolah di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Madiun mulai menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) seratus persen, Senin (10/1/2022). Lembaga pendidikan itu mulai dari jenjang TK, SD, dan SMP.

Bupati Madiun, Ahmad Dawami Ragil Saputro mengatakan bahwa pemberlakuan PTM itu sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tentang pembelajaran di masa pandemik COVID-19. Pelaksanaannya dilakukan di daerah yang (PPKM-nya) level 1. Ini termasuk Kabupaten Madiun.

1. Bupati imbau kewaspadaan

ilustrasi wabah (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Indikator status PPKM level 1 yang melekat di daerah setempat lantaran capaian vaksinasi untuk warga dewasa sudah lebih dari 68 persen. Kini, vaksinasi COVID-19 bagi anak-anak tengah berlangsung.

Meski demikian, protokol kesehatan (prokes) harus tetap dijalankan secara disiplin. "Kewaspadaan dan kehati - hatian harus dijalankan," ujar Kaji Mbing, sapaan akrab Ahmad Dawami Ragil Saputro di sela pemantauan PTM di sejumlah sekolah wilayah Kecamatan Saradan.

2. Evaluasi tetap akan dijalankan

Pembelajaran tatap muka seratus persen di SDN 1 Mejayan, Kabupaten Madiun. IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Menurut dia, pemantauan yang dilakukannya itu untuk mengecek pelaksanaan PTM seratus persen pada hari pertama. Adapun hasil dari kunjungan itu akan digunakan sebagai bahan evaluasi. "Saya melihat langsung kesiapan sekolah. Pelaksanaan hari ini akan menentukan lanjut atau tidaknya PTM (seratus persen) di sekolah," kata dia.

3. Siswa dan guru diwajibkan disiplin prokes

Pelaksanaan PTM seratus persen di SDN 1 Mejayan, Kabupaten Madiun. IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Oleh karena itu, bupati menginstruksikan agar upaya pencegahan penularan COVID-19 tetap dilakukan semua pihak. Apabila PTM di sekolah sudah berlangsung, maka lingkungan tempat tinggal siswa dan guru juga harus menerapkan prokes.

Selain itu, kegiatan vaksinasi juga harus ditingkatkan. Adapun tujuannya agar PTM bisa tetap berlangsung seperti sebelum terjadi pandemik COVID-19. "Karena anak-anak ingin sekolah tatap muka, alasannya macam-macam. Mereka ingin olahraga dan berkegiatan normal seperti biasa," kata dia.

4. Muncul kerumunan pengatar siswa di depan sekolah

Ilustrasi kerumunan (IDN Times/Rochmanudin)

Sementara itu, Kepala SDN Mejayan 1, Kecamatan Mejayan Sriatun mengatakan bahwa pelaksanaan PTM seratus persen pada hari pertama di sekolahnya mengalami kendala. Salah satunya tentang berkerumunnya keluarga yang mengantarkan siswa di depan sekolah.

"Ada wali murid kelas I yang setelah mengantar siswa tidak langsung pulang, mereka bergerbol di depan sekolah," ungkap dia.