Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Terlanjur MPLS, Siswa di Madiun Mendadak Dikeluarkan dari Sekolah

Kegiatan belajar mengajar di SMPN 2 Dagangan Madiun. IDN Times/Riyanto.
Kegiatan belajar mengajar di SMPN 2 Dagangan Madiun. IDN Times/Riyanto.
Intinya sih...
  • Siswa sudah ikut MPLS dan mulai belajar
  • Kursi digantikan siswa lain, wali murid kecewa berat
  • Alasan pihak sekolah tidak jelas

Madiun, IDN Times – Seorang wali murid di Kabupaten Madiun harus menelan pil pahit usai anaknya mendadak dikeluarkan dari sekolah. Padahal mereka telah mengikuti seluruh rangkaian kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dan bahkan sempat duduk di bangku kelas.

1. Siswa sudah ikut MPLS dan mulai belajar

Kegiatan belajar mengajar di SMPN 2 Dagangan Madiun. IDN Times/Riyanto.
Kegiatan belajar mengajar di SMPN 2 Dagangan Madiun. IDN Times/Riyanto.

Peristiwa ini menimpa Kartini, warga Dusun Sebakah, Desa Ngranget, Kecamatan Dagangan. Ia mengaku kecewa dan bingung ketika putranya dinyatakan tidak terdaftar sebagai siswa di SMP Negeri 2 Dagangan, meskipun sudah menerima seragam, formulir, hingga mengikuti kegiatan belajar mengajar.

“Sudah ikut MPLS, pakai seragam, bahkan hari Selasa (22/7/2025) kemarin anak saya masih ikut pelajaran. Tapi tiba-tiba disuruh keluar karena katanya namanya tidak terdaftar,” ujar Kartini saat ditemui di rumahnya, Kamis (24/7/2025).

2. Kursi digantikan siswa lain, wali murid kecewa berat

Kegiatan belajar mengajar di SMPN 2 Dagangan Madiun. IDN Times/Riyanto.
Kegiatan belajar mengajar di SMPN 2 Dagangan Madiun. IDN Times/Riyanto.

Yang membuat hati Kartini makin hancur, kursi yang semula ditempati anaknya di kelas 7A, kini justru diisi siswa lain yang baru masuk di hari yang sama. “Kalau sejak awal tidak diterima, saya bisa terima. Tapi ini anak saya sudah sekolah. Saya sudah ke sekolah dan bertemu kepala sekolah, tapi katanya tetap tidak bisa dilanjutkan,” imbuhnya kecewa.

Unggahan Kartini yang sempat viral di media sosial pun mendapat simpati dari warganet. Namun, demi menjaga psikologis sang anak, ia memilih menghapus postingan tersebut. “Saya tidak ingin anak saya merasa terpuruk. Akhirnya saya daftarkan dia ke SMP Negeri 1 Dagangan. Saya tidak mau dia kehilangan semangat atau harus menunggu setahun lagi untuk sekolah,” tambahnya.

3. Alasan pihak sekolah

Kegiatan belajar mengajar di SMPN 2 Dagangan Madiun. IDN Times/Riyanto.
Kegiatan belajar mengajar di SMPN 2 Dagangan Madiun. IDN Times/Riyanto.

Pihak SMP Negeri 2 Dagangan enggan memberikan penjelasan secara rinci. Kepala sekolah, Nur Aini, hanya memberikan pernyataan singkat. “Ada kesalahpahaman dari pihak orang tua, tapi sudah kami selesaikan secara kekeluargaan,” ujarnya singkat.

Sayangnya, hingga berita ini ditayangkan, Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun belum memberikan tanggapan resmi, meskipun telah dihubungi oleh awak media.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us