Kronologi Siswa di Madiun Gagal Masuk SMPN 2 Dagangan Meski Ikut MPLS

- FN mengikuti MPLS di SMPN 2 Dagangan
- Nama FN tidak terdaftar dalam sistem SPMB karena dokumen penting tidak diunggah
- Keluarga FN menerima penjelasan dan FN kini bersekolah di SMPN 1 Dagangan
Madiun, IDN Times – Seorang siswa baru berinisial FN harus menelan kekecewaan setelah mendapati dirinya tidak diterima di SMPN 2 Dagangan, Kabupaten Madiun, meski sudah mengikuti kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Kisah ini viral setelah sang ibu, Kartini, meluapkan kekecewaannya di media sosial.
Peristiwa ini akhirnya menjadi perhatian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Madiun yang langsung melakukan mediasi dengan pihak sekolah dan keluarga FN, Kamis (24/7/2025).
1. FN mengira diterima dan ikut MPLS

Sekretaris Dindikbud Kabupaten Madiun, Mochamad Hasan, FN merupakan lulusan SDN Ngranget, Kecamatan Dagangan, dan mengikuti pendaftaran Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 secara kolektif melalui sekolah asal. Karena merasa mendaftar, FN langsung mengikuti pra-MPLS hingga kegiatan MPLS selesai di SMPN 2 Dagangan.
“Ananda FSekretaris Dindikbud Kabupaten Madiun, Mochamad HasanN merasa sudah diterima, sehingga mengikuti seluruh tahapan awal di SMPN 2 Dagangan,” ungkap dia, Sabtu (26/7/2025).
2. Ternyata tak terdata di sistem SPMB

Namun saat pembagian kelas, pihak sekolah mendapati bahwa nama FN tidak tercantum di daftar siswa diterima dalam sistem SPMB. FN tidak masuk dalam jalur afirmasi, mutasi, domisili, maupun prestasi. Setelah ditelusuri, ternyata FN belum mengunggah dokumen persyaratan penting seperti Kartu Keluarga (KK) ke sistem.
“Pendaftaran dilakukan secara kolektif oleh SD asal. Tapi saat simulasi SPMB online, FN membawa pulang dokumen dan tidak mengunggahnya kembali,” jelas Hasan.
3. Sudah selesai secara kekeluargaan

Kekecewaan keluarga FN sempat viral di media sosial. Namun, mediasi bersama Dindikbud, pihak SMP, perangkat desa Ngranget, dan Camat Dagangan akhirnya dilakukan di rumah Kartini. Pihak keluarga menerima penjelasan dan kini FN telah bersekolah di SMPN 1 Dagangan. “Orang tua FN sudah menerima dengan lapang dada. Kami juga akan mengevaluasi proses SPMB ke depan, khususnya dalam komunikasi antara operator SD dan SMP,” imbuh Hasan.
Sementara itu Kepala SMPN 2 Dagangan, Nur Aini Lanjariyah, membenarkan telah terjadi kesalahpahaman dalam proses administrasi. Namun ia enggan memberikan pernyataan panjang.
“Wali murid sudah menerima persoalan ini dengan lapang dada. Untuk lebih jelasnya, bisa langsung saja ke Pak Sekdin,” ucapnya singkat.