Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Cek Kesehatan Gratis di Magetan Tak Sampai 10 Persen dari Target

Jemput bola Pemeriksaan Kesehatan Gratis di sekolah-sekolah Magetan. IDN Times/Riyanto.
Intinya sih...
  • Capaian pemeriksaan kesehatan gratis di Magetan baru mencapai 9,82% dari target 36% penduduk.
  • Program pemeriksaan kesehatan gratis mudah diakses dengan syarat hanya membawa KTP tanpa biaya apapun.
  • Dinkes Magetan telah melakukan berbagai upaya sosialisasi dan jemput bola untuk meningkatkan partisipasi masyarakat namun masih tergolong rendah.

Magetan, IDN Times – Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) yang digalakkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Magetan ternyata belum mendapat sambutan meriah dari masyarakat. Hingga pertengahan Juli 2025, capaian baru menyentuh angka 9,82 persen dari total target 36 persen penduduk yang harus diperiksa secara gratis tahun ini.

Padahal, skema layanan ini terbilang mudah. Warga hanya perlu membawa KTP, tanpa biaya apapun. Bahkan, tersedia pendaftaran online dan dukungan chatbot dari Kemenkes untuk memudahkan proses. Namun, kenyataannya, animo masyarakat masih tergolong rendah.

“Kami memang sempat menjadi yang paling rendah se-Jawa Timur. Tapi sekarang sudah naik ke posisi ketujuh. Ini sudah capaian luar biasa,” ungkap Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Magetan, Retnowati Hadirini, Senin (21/7/2025).

Retnowati mengaku telah menggerakkan berbagai elemen pemerintah daerah, mulai dari camat, perangkat desa, OPD, hingga Posyandu untuk turut menyosialisasikan dan mengajak warga memanfaatkan layanan gratis ini. “Strategi jemput bola juga kami terapkan, seperti membuka layanan di pasar hingga desa wisata. Dalam satu kunjungan bisa langsung menjaring ratusan warga,” jelasnya.

Namun dengan capaian yang belum menyentuh dua digit, dan waktu yang terus berjalan menuju akhir tahun, target 36 persen itu tampaknya makin berat dikejar.

“Ini program penting untuk deteksi dini penyakit. Sayang sekali kalau tidak dimanfaatkan,” pungkas Retnowati.

Pantauan di lapangan, layanan gratis belum tentu otomatis diminati masyarakat, terutama jika kondisi kesehatan dirasa masih baik, atau jika proses pendaftaran digital terasa menyulitkan, terutama bagi warga lanjut usia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us