Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Ibu dan Anak di Tulungagung Bunuh Diri Minum Potas

Kamar lokasi ditemukannya korban. IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Tulungagung, IDN Times - Seorang ibu di Tulungagung nekat mengakhiri hidupnya dengan meminum racun potas. Korban berinisial P (41), warga Desa Talang, Kecamatan Sendang ini juga mengajak anaknya K (9) untuk bunuh diri. Mayat keduanya ditemukan dalam sebuah kamar di rumah kakaknya. Korban diduga nekat melakukan aksi ini karena tak sanggup dengan beban hidup yang dihadapinya.

1. Ditemukan di kamar rumah kakaknya

Jenazah ibu dan anak yang bunuh diri di Tulungagung. IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Wakapolsek Sendang, Ipda Haryoko mengatakan keduanya ditemukan dalam kondisi mulut berbusa pada pukul 07.30 WIB. Sebelumnya sekitar pukul 06.00 WIB, sejumlah saksi masih melihat korban menyapu. Saksi yang masuk ke dalam rumah kaget saat menemukan keduanya di dalam kamar.

"Ibu dan anak ini ditemukan dalam kondisi mulut berbusa di sebuah kamar rumah kakaknya," ujarnya, Minggu (23/10/2022).

2. Minum potas dicampur dengan kopi

Polisi lakukan olah TKP. IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Dari hasil olah TKP, polisi menemukan dua buah gelas dan sisa racun potas yang diminum korban. Racun ini dicampur dengan kopi. Gelas tersebut ditemukan dalam kandang dan diduga disembunyikan oleh korban. Aksi nekat ini diduga dilakukan korban karena tak kuat dengan beban hidup yang dihadapi. Dugaan ini berdasarkan surat wasiat yang sempat ditulis oleh korban sebelum melakukan aksi bunuh diri.

"Diperkirakan korban dan anaknya meminum potasium yang dicampur kopi sekitar 06.30 WIB," paparnya.

3. Korban selama ini bekerja di Surabaya

Polisi mengamankan barang bukti. IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Sementara itu, Kepala Desa Talang menerangkan selama ini korban bekerja di Surabaya sebagai pembantu rumah tangga. Korban sendiri baru pulang ke rumah pada hari Selasa (18/10/2022) lalu. Biasanya korban di rumah hanya beberapa hari dan kembali ke Surabaya. Korban juga diketahui telah bercerai dengan suaminya.

"Keberadaan suaminya tidak diketahui infonya sudah menikah lagi," pungkasnya.

Mari bersama cegah perilaku bunuh diri 

Bunuh diri merupakan masalah kesehatan jiwa serius yang sering diabaikan masyarakat. Jika kamu membutuhkan pertolongan atau mengenal seseorang yang membutuhkan bantuan, kamu bisa menghubungi layanan konseling pencegahan bunuh diri, di nomor telepon gawat darurat (emergency) hotline (021) 500–454 atau 119, bebas pulsa.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, saat ini sudah terdapat lebih dari 3.000 Puskesmas yang memiliki layanan kesehatan jiwa. Kamu bisa menghubungi atau langsung mendatangi Puskesmas terdekat untuk mengetahui apakah mereka melayani kesehatan jiwa. Bagi pemegang BPJS, konsultasi kejiwaan di Puskesmas tidak dikenakan biaya alias gratis. Jika belum memiliki BPJS, kamu tetap bisa berkonsultasi dengan biaya administrasi sebesar Rp5.000.

Selain itu, Kemenkes RI juga menyiapkan 5 RS jiwa rujukan yang dilengkapi dengan layanan konseling kesehatan jiwa dan pencegahan bunuh diri. RS jiwa tersebut ialah:

RSJ Amino Gondohutomo Semarang, nomor telepon (024) 6722565
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor, nomor telepon (0251) 8324024, 8324025, 8320467
RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta, nomor telepon (021) 5682841
RSJ Prof Dr Soerojo Magelang, nomor telepon (0293) 363601
RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang, nomor telepon (0341) 423444

NGO Indonesia pencegahan bunuh diri:
Jangan Bunuh diri || telp: (021) 9696 9293 || email: janganbunuhdiri@yahoo.com
Organisasi INTO THE LIGHT || message via page FB: Into The Light Indonesia (@IntoTheLightID) || direct message via Twitter: @IntoTheLightID
Kementrian Kesehatan Indonesia || telp: (021) 500454

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zumrotul Abidin
EditorZumrotul Abidin
Follow Us