Hujan Lebat Picu Longsor dan Banjir di Sejumlah Daerah di Jatim

- Hujan lebat menyebabkan longsor di Trenggalek dan banjir di Jember, Malang, dan Lumajang.
- Tiga korban longsor ditemukan, dua meninggal dunia. Banjir luapan Sungai Uling di Jember menggenangi 698 KK.
- BPBD terus melakukan pendataan, distribusi air bersih, assessment, dan memberikan bantuan tambahan gizi serta lauk pauk untuk warga terdampak.
Surabaya, IDN Times - Sejumlah wilayah di Jawa Timur (Jatim) terdampak bencana hidrometeorologi setelah diguyur hujan dengan intensitas tinggi sejak Sabtu (1/11/2025). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim melaporkan kejadian tanah longsor di Kabupaten Trenggalek serta banjir luapan di Kabupaten Jember, Malang, dan Lumajang.
Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto mengatakan, wilayah yang paling terdampak adalah Dusun Banaran, Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Trenggalek, di mana tanah longsor menimbun satu rumah dengan lima orang di dalamnya. Tiga korban telah ditemukan, dua di antaranya meninggal dunia.
"Tiga korban berhasil ditemukan pada Sabtu malam, satu dalam kondisi luka berat dan dua meninggal dunia. Saat ini tim masih melakukan pencarian terhadap dua korban lainnya yang masih hilang,” ujar Gatot, Minggu (2/11/2025).
Korban luka dan jenazah telah dievakuasi ke RSUD dr. Soedomo Trenggalek. Proses pencarian terkendala kondisi tanah yang masih labil dan akses komunikasi yang sulit karena minim sinyal.
Sementara itu, di Kabupaten Jember, banjir luapan Sungai Uling di Desa Sumberagung, Kecamatan Sumberbaru, sempat menggenangi empat dusun dengan total sekitar 698 KK terdampak. Namun Gatot memastikan kondisi air saat ini sudah surut total dan aktivitas warga kembali normal.
"BPBD Jember melanjutkan pendataan dan distribusi air bersih untuk warga yang membutuhkan. Kami juga terus melakukan pemantauan lapangan,” katanya.
Di Kabupaten Malang, hujan deras pada Sabtu sore menyebabkan luapan air sungai di Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, menggenangi permukiman dengan ketinggian 10–30 cm dan berdampak pada 63 KK. Kondisi air saat ini cenderung stabil.
Adapun di Kabupaten Lumajang, banjir juga terjadi di beberapa kecamatan, termasuk Padang, Sukodono, Lumajang, Candipuro, dan Tempursari. Sebagian wilayah tercatat mengalami penurunan debit air secara perlahan.
"Kami terus melakukan assessment dan memberikan bantuan tambahan gizi serta lauk pauk untuk warga terdampak di Lumajang,” ucap Gatot.
Gatot mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seiring peralihan menuju musim hujan. “Curah hujan tinggi masih berpotensi terjadi. Warga di daerah rawan longsor dan bantaran sungai diminta meningkatkan kewaspadaan dan segera melapor jika melihat tanda-tanda ancaman bencana,” pungkasnya.


















