Harga Sembako dan Masker Naik, Forkopimda Tulungagung Sidak

Tulungagung, IDN Times - Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Tulungagung, melakukan sidak ke sejumlah swalayan dan apotek. Dalam sidak ini, mereka ingin memastikan ketersediaan stok sembako, serta kelengkapan medis lainnya.
Adanya aksi borong masal di berbagai daerah karena virus corona, membuat jajaran Forkopimda ini ingin mengetahui langsung kondisi di lapangan. Dalam sidak itu, beberapa komoditas sembako ditemukan mengalami kenaikan. Selain itu, stok hand sanitizer juga kosong di swalayan serta apotik.
1. Akan lakukan stabilisasi harga
Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo menuturkan dari hasil sidak ini diketahui permintaan pasar akan komoditas sembako jenis beras dan gula mengalami kenaikan sejak sebulan lalu. Akibatnya harga kedua jenis sembako ini juga naik. Meskipun begitu stok keduanya masih dirasa cukup untuk memenuhi permintaan masyarakat. "Untuk menstabilkan harga kita akan menggelar pertemuan dengan pihak bulog," ujarnya, Kamis (05/03).
2. Hand sanitizer kosong, masker mahal

Sedangkan untuk cairan pembersih tangan jenis hand sanitizer, banyak swalayan maupun apotek yang mengaku kehabisan stok. Barang tersebut banyak dibeli oleh masyarakat selama musim virus corona ini. Bahkan untuk masker harganya mengalami kenaikan tinggi. Jika sebelumnya harga satu box masker berkisar Rp35 ribu, saat ini mencapai Rp200 ribu. Pemilik apotek mengaku kenaikan harga ini sudah terjadi sejak dari pabrik. "Kita akan upayakan stabilisasi harga agar masyarakat tidak resah, yang jelas masyarakat tidak perlu panik," imbuhnya.
3. Polisi harap harga masker sesuai standar
Sementara itu, Kapolres Tulungagung AKBP Eva Guna Pandia akan segera menggelar rapat terbatas membahas masalah ini. Menurut dia, kelangkaan masker di lapangan bisa dimaklumi. Namun, menjual masker dengan harga sangat tinggi bisa merugikan masyarakat, atau malah menguntungkan pihak-pihak yang memanfaatkan kondisi ini.
Pandia juga berencana mengusulkan adanya standar harga masker di lapangan. Tentu setelah pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Tulungagung. “Kita akan gelar rapat dengan forkopimda untuk membahas masalah ini. Apakah kita akan meminta pabriknya untuk memberikan supply secara terus menerus kepada Tulungagung, atau bagaimana masih dibahas,” pungkasnya.