Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Hamil 7 Bulan, Dua Perawat di Lamongan Meninggal karena COVID-19

Salah seorang perawat asal Kabupaten Lamongan meninggal dunia karena terpapar virus corona. Dok. Istimewa

Lamongan, IDN Times - Dua orang perawat asal Kabupaten Lamongan meninggal dunia setelah terpapar COVID-19, Minggu (11/7/2021). Kedua perawat itu adalah Desi Amanatilla warga Kecamatan Sambeng dan Zuli Aminatus Sholikhah perawat di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan (RSML). Mirisnya, kedua perawat diketahui tengah hamil 7 bulan.

1. Keduanya meninggal dunia saat menjalani perawatan di ICU rumah sakit

ilustrasi virus corona (IDN Times/Mardya Shakti)

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Lamongan Khaidhir mengatakan, kedua perawat itu meninggal saat menjalani perawatan medis di rumah sakit di Lamongan. Untuk almarhum Desi, ia meninggal di ICU Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soegiri Lamongan sedangkan Zuli di RSML.

"Iya mas ada dua perawat kami yang meninggal dunia. Keduanya sedang hamil 7 bulan," kata Khaidhir.

2. Sudah ada 4 perawat yang meninggal dunia di bulan Juli

Slaah seorang perawat asal Kabupaten Lamongan meninggal dunia karena terpapar virus corona. Dok Istimewa

Selain keduanya, dua perawat lain yang bernama Maksum warga Kecamatan Mantup, Lamongan dan Mulya Hadi Purnama juga meninggal dunia karena terpapar COVID-19. Kedua perawat ini juga meninggal disaat menjalani perawatan intensif di ruang ICU rumah sakit.

"Kalau bulan Juli ini sudah ada 4 perawat kami yang meninggal dunia mas. Ini membuat kami pengurus PPNI Lamongan merasa berduka dan semoga keluarga yang ditinggal selalu diberikan ketabahan," ungkapnya.

3. Selama pandemik COVID-19 sebanyak 8 perawat di Lamongan gugur

Ilustrasi corona. IDN Times/Mardya Shakti

Khaidhir mengatakan, selama pandemik COVID-19 berlangsung, terdapat 8 perawat di Lamongan yang gugur saat bertugas. Mereka rata-rata terpapar saat sedang menangani pasien COVID-19.

"Risikonya sangat tinggi mas. Apalagi, sekarang pasien COVID-19 ini juga dirawat di Puskesmas kecamatan. Tentunya kita sangat berharap teman-teman kami di lapangan tetap mengedepankan keselamatan dirinya masing-masing," ungkapnya.

Lantara tingginya risiko para perawat, ia pun berharap kepada pemerintah agar tetap memberikan perhatian kepada mereka. Perhatian itu bisa berwujud motivasi, hingga tunjangan kinerja. 

"Ya kita harapkan begitu mas pemerintah pusat maupun daerah khususnya lebih memperhatikan kawan-kawan kami," pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us