Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Gangguan Panggul Pada Perempuan di Jatim Meningkat 20 Persen

Guru besar dari Universitas Mahidol, Thailand, Prof Jittima Manonai Bartlett, MD, MHM. (IDN Times/Khusnul Hasana)

Surabaya, IDN Times - Gangguan panggul pada perempuan di Jawa Timur terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) menggandeng guru besar dari Universitas Mahidol, Thailand untuk berkolaborasi dalam metode pengajaran penanganan gangguan panggul.

Guru besar uroginekologi rekonstruksi FK Unair, Prof Dr dr Eighty Mardian Kurniawati SpOG(K) mengatakan, angka gangguan panggul pada perempuan di Jawa Timur setiap tahun mengalami peningkatan. Di tahun 2024 saja, angkanya naik 20 persen jika dibanding 2023. 

"Angka pasti di Jatim gak ada, tapi yang pasti di Surabaya terutama di RSUD Dr Soetomo dan RS Universitas Airlangga (RSUA) angkanya dari tahun ke tahun meningkat terus. Kunjungan pasien setahun 300-an, tindakan seminggu dua kali, jadi sekitar 70-100 tindakan," ujarnya di FK Unair, Rabu (12/2/2025).

Usia yang paling sering mengalami gangguan panggul adalah 50 tahun keatas. Penyebabnya karena persalinan hingga ukuran bayi yang terlalu besar. 

"Ada hubungan bayi besar dengan gangguan panggul, bayi lebih dari 3.650 gram, persalinannya mengejannya terlalu lama. Lama-lama (mulut rahim) sobek atau kalau enggak sobek, melar tapi enggak bisa kembali," jelasnya.

Gejala yang muncul beragam, bisa penurunan kandung kemih, rahim, hingga gangguan fungsi seksual. Bahkan juga beser dan sulit menahan kentut. 

Dekan FK Unair, Prof. Dr. Budi santoso, dr., sp.OG, (K) menambahkan, gangguan panggul sering kali banyak terjadi di masyarakat. Akan tetapi, banyak masyarakat yang merasa malu untuk datang ke fasilitas kesehatan

"Kasus-kasus seperti tadi kelainan panggul turun, prolaps, beser, itu sering kali banyak yang terjadi di masyarakat tapi mereka malu menyampaikan padahal itu penting sekali," sebut dia. 

Masyarakat yang mengalami gangguan panggul harusnya tak perlu malu datang ke dokter. Sebab, dokter akan memberikan penanganan yang terbaik, tidak harus operasi, tetapi bisa juga pencegahan dengan senam kegel.

"Keluhannya tidak mesti operasi, bisa metode pencegahan senam kegel atau lainnya," terangnya.

Untuk itu, FK Unair menggandeng guru besar dari Universotas Mahidol, Thailand, Prof Jittima Manonai Bartlett, MD, MHM untuk mengembangkan metode pengobatan gangguan panggul. Prof Jittina baru saja dikukuhkan sebayai adjunct professor di Unair. 

"Pentingnya kolaborasi dengan dunia luar, kita bisa bertukar pengalaman, teknik baru operasi, beliau akan memberi kuliah operasi bersama kita, biar tidak hanya maju di dalam negeri," jelas diam 

Sementara itu, Prof Jittima Manonai Bartlett, MD, MHM mengatakan sebenarnya standar penanganan gangguan panggul di Indonesia dan Thailand tak jauh berbeda. Hanya saja dia akan menggunakan membagikan metode pengobatan menggunakan kursi magnetik dan laser.

"Aku pikir kita punya penanganan standar tapi ada metode punya kursi magnetik, laser dan sebagainya, jangan malu menyampaikan itu, harus periksa dan diperbaiki," pungkas dia. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Khusnul Hasana
EditorKhusnul Hasana
Follow Us