Ecoton akan Protes ke Gubernur Soal Ikan Mati Masal di Kali Surabaya

Surabaya, IDN Times - Ecoton akan melakukan aksi protes ke Gubernur Jawa Timur soal fenomena ikan mati masal di Kali Surabaya yang terjadi pada Senin (20/5/2025). Ikan mati tersebut diduga karena sungai yang tercemar.
Ikan mati ini terjadi di sungai Kali Surabaya tepatnya Desa Wringinanom, Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik. Ikan-ikan tersebut pun dengan mudah diambil masyarakat karena berada di permukaan air.
Kepala Laboratorium Kualitas air Ecoton, Rafika Aprilianti mengatakan, setelah adanya fenomena ikan mati masal, pihaknya telah melakukan uji kualitas air. Hasil pengujian, ternyata oksigen air Kali Surabaya berada di bawah standart baku mutu air kelas dunia. Selain itu kondisi air Kali Surabaya juga berlendir dan keruh.
" Setelah melakukan uji air kami menemukan oksigen dalam air 0,1 mg/L, jauh di bawah standar baku mutu air kelas dua yaitu 4 mg/L"ungkap Rafika, Selasa (20/5/2025).
Ia menyebut, kecilnya angka kadar oksigen ini menyebabkan ikan mengalami kekurangan oksigen sehingga berlomba-lomba naik kepermukaan untuk mendapatkan oksigen. Ini yang membuat masyarakat dengan mudah menangkap ikan.
"Oksigen optimum untuk ikan bisa hidup diatas 2,6 mg/L, jika Oksigen dibawah 2,6 maka ikan akan terganggu, apa lagi saat Oksigen dibawah 1 mg/L seperti saat ini terjadi di Kali Surabaya Maka dipastikan ikan akan lemas KARENA kurang oksigen" ujar Rafika
Rafika menyebut, dari pantauan Ecoton terdapat lebih dari 10 jenis ikan yang berhasil ditangkap masyarakat. Mulai dari ikan rengkik, keting, bader merah, bader putih, monto, kuniran, muraganting dan hampala.
Ecoton melakukan penelusuran sumber ikan mati. Penelusuran dilakukan dengan menyusuri sungai hingga ke Kabupaten Mojokerto dan Jombang.
Hasil penelusuran Ecoton, diduga limbah yang membuat ikan mati massal ini berasal dari pabrik gula. Hal ini karena karakter air sungai berlendir, berwarna coklat tua serta berbau.
"Kami sudah melaporkan kejadian ini melalui aplikasi Lapor.go.id Dan lembaga sasaran yang dilapori adalah DLH Propinsi Jawa Timur, kami juga mengirim laporan melalui what's app kepada kepala Jasa Tirta Gunung Sari, Staff BBWS Brantas Dan kepala PDAM Surya Sembada agar mewaspadai bahan Baku air yang tercemar limbah" ungkap Tim investigasi ikan mati Massal ecoton, Alaika.
Alaika menjelaskan, Ecoton sudah memprediksi fenomena ini. Mereka bahkan sudah memenangkan gugatan di tingkat Mahkamah Agung dan meminta pemerintah memiliki SOP penanganan ikan mati massal sehingga ada tanggungjawab perilaku.
Atas pencemaran sungai yang menyebabkan ikan mati ni, pihaknya akan melakukan protes ke Gubernur Jatim . Rencananya aksi protes akan dilakukan di Kantor Gubernur Jawa Timur, Jalan Pahlawan, Surabaya pada Rabu (21/5/2025).
"Kami akan protes kepada Gubernur Jawa Timur dan mendorong DPRD Jatim untuk mengungkap pelaku matinya ikan hari ini" ujar Alaika.