Ditarget 80 Juta Dapur SPPG Akhir Tahun, Saat Ini Diklaim 20 Juta

- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menyasar 4 kelompok utama: anak usia dini, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak di bawah lima tahun.
- Target 80 juta dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) diharapkan tercapai akhir tahun ini, dengan 20 juta dapur SPPG sudah ada saat ini.
- Pemerintah tidak hanya fokus pada pendirian dapur, tapi juga penjaminan mutu makanan di tiap SPPG serta pengelolaan sampah sisa makanan.
Surabaya, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulikifli Hasan (Zulhas) mengungkapkan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus mengalami percepatan. Sejak diluncurkan pada Januari 2025, program ini telah menyasar empat kelompok utama, yaitu anak-anak usia dini, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak di bawah lima tahun.
Zulhas optimistis bahwa target 80 juta dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dapat tercapai pada akhir tahun ini. "Mudah-mudahan kita bisa mencapai target 80 juta pada akhir Desember nanti," ujarnya usai meninjau Dapur SPPG di Wonocolo Surabaya, Kamis (21/8/2025).
Saat ini, lanjut pria yang juga Ketua Umum (Ketum) PAN ini, sudah ada sebanyak 20 juta dapur SPPG di seluruh Indonesia. Jumlah ini diklaimnya mengalami kenaikan pesat dibanding bulan lalu. Ia menyebut kalau Juli lalu masih 7 juta dapur.
"Jadi secara nasional Agustus ini terjadi percepatan SPPG-nya," kata Zulhas. "Kalau bulan lalu 7 jutaan bulan ini sudah datanya Rp20 juta," tambah dia.
Lebih lanjut, Zulhas menyampaikan kalau pemerintah tidak hanya fokus pada pendirian dapur saja. Tapi juga mutu dari MBG yang akan dibagikan kepada tiap sasaran. Ia menyebut kalau Badan Gizin Nasional (BGN) telah menyiapkan penjamin mutu makanan di tiap SPPG.
"Karena petugasnya semua penjaminan mutu, kondisi makanan nanti ke depannya seperti apa diawasi dengan ketat," tegasnya.
"Tadi saya lihat ke dalam masuk aja kamu (media) nggak bisa (masuk) kan, jadi memang betul-betul apa pengawasannya, ya termasuk bahan bakunya dan sebagainya, cara mencucinya, penyajiannya," bebernya menambahkan.
Tak hanya itu saja, Zulhas mengapresiasi secara khusus Dapur SPPG Wonocolo. Tak hanya fokus pada makanan, namun juga pada pengelolaan sampah. Seperti sisa makanan yang pengelolaannya melibatkan komunitas Garda Pangan.
"Saya terima kasih di sini. Di sini ada Garda Pangan. Mereka mengelola sampah sisa makanan dengan magot. Magotnya bisa buat makanan ikan, makanan ternak," pungkasnya.