Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Demi Kenyamanan, Polisi Cepek di Surabaya akan Ditertibkan

IMG-20250822-WA0114.jpg
Polisi cepek di Surabaya. (IDN Times/Khusnul Hasana)
Intinya sih...
  • Supeltas atau 'polisi cepek' di Surabaya akan ditertibkan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan pengendara.
  • Dishub Surabaya akan memetakan supeltas, memberi intervensi pekerjaan yang lebih layak, dan melakukan sosialisasi.
  • Wali Kota Eri Cahyadi berharap ada peran serta masyarakat dalam menyampaikan jika masih menemui supeltas atau parkir liar di Surabaya.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surabaya, IDN Times - Sukarelawan pengatur lalu lintas (Supeltas) atau yang biasa disebut 'polisi cepek' di Kota Surabaya akan ditertibkan. Penertiban ini, adalah untuk menjaga keamanan dan kenyamanan pengendara di seluruh ruas jalan Kota Pahlawan.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, pemkot melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya akan segera menertibkan supeltas. Penertiban supeltas merupakan bagian dari rencana penertiban penertiban parkir liar di Kota Surabaya.

“Ini memang sudah kita mulai sebenarnya dengan Dishub untuk memetakan (supeltas) yang ada di titik-titik itu. Karena saya juga merasakan, waktu mau belok (putar balik) malah tambah macet,” kata Wali Kota Eri Cahyadi, Jumat (22/8/2025).

Dalam waktu dekat ia meminta Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dishub, Trio Wahyu Bowo untuk memanggil seluruh supeltas yang ada di Kota Surabaya. Dirinya ingin, seluruh supeltas itu untuk didata, dan akan diberi intervensi pekerjaan yang lebih layak.

“Kalau itu (supeltas) orang Surabaya, kasih pekerjaan yang layak. Kan kami punya Padat Karya, jadi kita akan tarik ke situ, kita sosialisasi itu dan sekarang sudah mulai berjalan,” ujar Wali Kota Eri.

Tidak hanya mengganggu kelancaran lalu lintas, Wali Kota Surabaya yang akrab disapa Cak Eri Cahyadi itu juga khawatir dengan warganya yang setiap harinya bekerja sebagai supeltas. Menurutnya, penghasilan sebagai supeltas tidak mencukupi bila digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

“Kadang saya juga miris, kenapa wargaku ada yang seperti itu, lalu hidupnya bagaimana? Pendapatannya berapa? Disamping itu, juga mengganggu orang lain, kadang ada (yang meminta uang) kemudian orang itu tidak terima, lalu tambah macet,” sebut Cak Eri.

Ia menegaskan, saat ini bersama Dishub Surabaya segera melakukan sosialisasi. Selain itu, Cak Eri berharap, ada peran serta masyarakat untuk menyampaikan kepada pemkot jika masih menemui supeltas atau parkir liar di Surabaya.

Dirinya menambahkan, fenomena supeltas dan parkir liar masih menjadi konsen utama pemkot dalam melakukan penataan Kota Surabaya yang lebih baik ke depannya. “Karena memang kami konsentrasinya ke sana (supeltas dan parkir liar),” pungkasnya.

Share
Topics
Editorial Team
Zumrotul Abidin
EditorZumrotul Abidin
Follow Us