Madiun,IDN Times – Perjalanan dua kereta api yang melintasi wilayah PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun dibatalkan. Pembatalan sebagai dampak penyebaran virus corona ini untuk kereta Logawa relasi Purwokerto–Jember dan sebaliknya. Juga, kereta Gaya Baru Malam Selatan relasi Surabaya, Gubeng–Jakarta Pasar Senen dan sebaliknya.
“Perjalanannya dibatalkan dari tanggal 1 April sampai 17 Juni 2020,” terang Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun Ixfan Hendriwintoko, Jumat (27/3).
Menurut dia, pembatalan perjalanan kereta api merupakan bagian dari kebijakan Direksi PT KAI di Jakarta. Ini seiring dengan physical distancing oleh pemerintah akibat semakin meluas penyebaran COVID-19.
Dalam upaya turut memutus mata rantai penularan virus corona itu, PT KAI juga mengurangi relasi perjalanan sejumlah kereta. Untuk yang lewat wilayah Daop 7 Madiun, Ixfan menyatakan berlaku bagi empat kereta dengan tujuan akhir Stasiun Gambir maupun Pasar Senen, Jakarta.
“Tidak lagi masuk Jakarta, mulai Rabu (25/3) sampai 17 Juni 2020,” ujar Ixfan kepada IDN Times.
Ixfan menyatakan, kereta itu adalah Argo Wilis yang berangkat dari Stasiun Surabaya Gubeng dengan tujuan akhir di Bandung. Selain itu, kereta Turangga yang berangkat dari Surabaya Gubeng hingga Bandung.
Demikian halnya kereta Malabar hanya dioperasionalkan dari Stasiun Malang hingga Bandung. Padahal, seharusnya memiliki tujuan akhir Pasar Senen, Jakarta. Pengurangan relasi juga diberlakukan bagi kereta Mutiara Selatan yang rutenya hanya dari Malang hingga Bandung.
Dengan pembatalan dan perubahan relasi perjalanan kereta, bagi calon penumpang yang sudah memesan tiket akan dialihkan ke kereta lain. Ini dengan kelas yang sama atau lebih tinggi. Penambahan biaya tidak diberlakukan.
Namun, jika yang bersangkutan mendapatkan kelas lebih rendah maka selisih biaya akan dikembalikan. “Batas waktu pengembaliannya tiga hari dari tanggal yang tertera di tiket,” ujar Ixfan.
Apabila calon penumpang membatalkan perjalanannya, PT KAI akan mengembalikan seratus persen uang pembelian tiket. Adapun realisasinya dalam waktu 30-45 hari setelah pembatalan. Uang pengembalian diserahkan secara tunai maupun nontunai (transfer).
“Tergantung keinginan penumpang,” ucap dia sembari menyatakan bahwa jumlah calon penumpang yang akhirnya membatalkan perjalannya dengan kereta api sekitar 1.200 orang. Jumlah itu untuk wilayah PT KAI Daop 7 Madiun.