Catat, Ini Kemampuan Komunikasi yang Wajib Dimiliki Pemimpin Surabaya

Surabaya, IDN Times - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Airlangga, Suko Widodo menilai Surabaya butuh sosok pemimpin yang cerdas dalam strategi, eksekusi dan komunikasi. Khusus soal komunikasi, ia pun meminta para calon pemimpin Surabaya untuk memperhatikan beberapa hal.
1. Pemimpin harus banyak mendengar

Pertama, kata Suko, pemimpin Surabaya harus memakai dasar ilmiah sebelum ambil kebijakan. Selain itu, mereka juga wajib punya kemampuan lobi yang bagus. "Hadir mendengarkan. Komunikasi bukan sekadar pidato. Kadang kalau perlu, diam mendengarkan," katanya. Ia pun menyebut para calon pemimpin Surabaya perlu mencontoh mantan Wali Kota Bambang Dwi Hartono yang dianggapnya memiliki beberapa kriteria tersebut.
2. Tegas tidak harus diwujudkan dengan marah-marah

Selain itu, Suko mengatakan bahwa permasalahan di Surabaya juga sangat kompleks. Untuk itu, Kota Pahlawan perlu pemimpin yang bisa berpikir tenang. Ketegasan, kata dia, tak harus ditunjukkan dengan marah.
"Tak perlu marah atau mecat orang. Kalau misal kurang bisa ya dibantu," bebernya.
Ia juga memberi catatan khusus tentang cara berkomunikasi saat bertemu dengan warga, seperti saat blusukan. Menurut Suko, tak seharusnya blusukan menjadi sebuah seremoni yang diliput media.
3. Baru satu bakal calon kepala daerah Surabaya yang mendeklarasikan diri

Hingga saat ini, baru mantan Kapolda Jatim, Machfud Arifin yang sudah mendeklarasikan diri menjadi bakal calon wali kota Surabaya. Minus PSI dan PDIP, semua partai politik di Surabaya sudah sepakat untuk mengusungnya.
Sementara, PDIP yang selama ini merajai Pilkada Surabaya sendiri tak kunjung mengumumkan bakal calon kepala daerah yang mereka usung. Santer terdengar partai berlambang banteng moncong putih itu akan menduetkan Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana dan Kepala Bappeko Surabaya, Eri Cahyadi.