Atap Madrasah di Kabupaten Madiun Disapu Angin Kencang

01 Des 2018, 06:30 WIB

IDN Times/Nofika Dian

Madiun, IDN Times – Atap Madrasah Aliyah (MA) Al-Falah di Desa Pacinan, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun roboh. Penyebabnya, hujan deras disertai angin kencang menerjang wilayah desa itu pada Kamis sore (29/11). Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa itu lantaran kondisi sekolah sedang kosong. Namun, kerugian material ditaksir mencapai Rp50 juta.

Akibat lain dari kejadian itu adalah dipindahnya kegiatan belajar mengajar ke kelas lain pada Jumat (30/1) pagi. Selain itu, sebagian genteng rumah warga di sekitar sekolah juga tersingkap akibat diterjang angin kencang.

1.Personel gabungan melakukan kerja bakti

IDN Times/Nofika Dian

Sehari setelah kejadian, petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI Angkatan Darat, dan warga melakukan kerja bakti. Mereka memindahkan puing-puing atap madrasah yang terbuat dari baja ringan. Sebagian material bangunan yang rusak juga dibersihkan.

Selain itu, personel gabungan juga membenahi sejumlah atap rumah warga yang rusak. Mereka saling bahu membahu untuk membantu dampak dari hujan deras disertai angin kencang. Upaya penanggulangan bencana itu dilakukan hingga Jumat siang.

2.Atap madrasah baru dibangun sekitar setahun

IDN Times/Nofika Dian

Samsu Arif, salah seorang pengurus MA Al-Falah mengatakan bahwa atap sekolah berbahan baja ringan baru dipasang sekitar setahun lalu. Karena roboh, maka pihak madrasah segera melakukan perbaikan. “Alhamdulillah, kejadiannya sore hari dan tidak ada kegiatan belajar mengajar di kelas,’’ kata dia.

Meski demikian, jadwal belajar siswa tetap harus berjalan. Karena itu, para siswa dipindahkan ke kelas lain lantaran sedang menjalani ujian semester. “Kegiatan belajar tetap lancar,’’ ucap Samsu.

3.BPBD menghimbau warga tingkatkan kewaspadaan

IDN Times/Nofika Dian

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Kabupaten Madiun Supriyanto mengimbau agar warga meningkatkan kewaspadaan saat memasuki musim hujan seperti saat ini. Sebab, potensi hujan deras disertai angin kencang cukup tinggi.

Adapun pihak BPBD menyiagakan relawan di seluruh desa wilayah 15 kecamatan. Mereka dibekali dengan radio komunikasi. Di saat terjadi bencana, maka dapat segera dilaporkan ke Pusat Pengendali Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalop PB) untuk segera ditangani.

“Kami berharap agar warga juga terlibat aktif dalam penanggulangan bencana,’’ ucap Supriyanto sembari menaytakan sebagian wilayah di Kabupaten Madiun rawan tanah longsor dan banjir.