Anggota Satpol PP Tuban Sempat Diteriaki Maling saat Razia Miras

02 Okt 2019, 14:19 WIB

IDN Times/ Imron

Tuban, IDN Times- Ketegangan antara petugas dan pemilik rumah mewarnai jalannya razia miras di Desa Perunggahan Kulon, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Rabu (2/10). Pemilik rumah yang diduga memproduksi arak itu marah besar dan menolak jika tempat tinggalnya digeledah petugas.

Bahkan, belasan petugas Satpol PP Tuban sempat diteriaki maling saat razia berlangsung. "Petugas kami sudah terbiasa diperlukan seperti itu oleh mereka yang tidak terima saat dirazia," kata Kasatpol PP Tuban Hery Muharwanto.

1. Petugas hanya menemukan bekas tempat pembuatan arak

IDN Times/ Imron

Dalam razia itu, petugas tidak mendapati adanya aktivitas pembuatan arak. Akan tetapi, mereka hanya menemukan sisa-sisa barang yang dipakai sebagai alat produksi arak. Salah satunya adalah alat pendingin berupa kolam.

Usai bersih tegang dengan pemilik rumah, petugas kembali melanjutkan razia ke dua lokasi yang sebelumnya telah menjadi target.

2. Di lokasi lainnya, petugas juga tidak mendapati aktivitas pembuatan arak

IDN Times/ Imron

Di lokasi lain, lagi-lagi petugas juga tak mendapati rumah yang dijadikan target tempat pembuatan arak. "Dari tiga tempat yang kami razia, tidak ditemukan adanya aktivitas pembuatan arak di dalam rumah," tambahnya.

3. Diduga razia sudah bocor

IDN Times/ Imron

Razia gabungan yang melibatkan 60 petugas gabungan TNI, Polri dan Satpol PP Tuban itu diduga sudah bocor sebelum eksekusi. Sehingga, dalam razia itu petugas tak berhasil mendapatkan target operasi.

"Jadi razia yang kami lakukan ini berdasarkan informasi dari masyarakat tentang adanya kegiatan pembuatan arak, dan kami duga razia ini sudah bocor," ungkap Hery.

4. Razia akan terus digelar

IDN Times/ Imron

Meski demikian, Satpol PP Tuban akan terus menggelar razia serupa. Baik di lokasi penjualan, maupun rumah warga yang dijadikan tempat pembuatan arak.

Tujuannya agar Kabupaten Tuban zero dari peredaran barang memabukkan tersebut.

"Pastinya kami akan tegas dalam menegakkan Perda Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pengendalian, Pengawasan, Peredaran, dan Penjualan Minuman Beralkohol dan tidak pandang bulu terhadap aktivitas warga yang dengan sengaja membuat arak," pungkasnya.