Anggota POMAL Dianiaya di Terminal Arjosari Malang

Intinya sih...
Beredar video penganiayaan terhadap anggota POMAL di Terminal Arjosari Malang
Diduga korban ingin mengingatkan jupang agar tidak memalak sopir
Korban masih bisa berjalan usai dianiaya, namun harus mendapatkan bantuan dari warga sekitar
Malang, IDN Times - Media sosial dihebohkan dengan dugaan aksi pengeroyokan kepada anggota Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) di Terminal Arjosari Malang pada Kamis (26/6/2025) malam. Diduga pelaku pengeroyokan ini disebabkan percekcokan antara anggota POMAL dengan juru penumpang (jupang).
1. Beredar video penganiayaan kepada anggota POMAL di Terminal Arjosari Malang
Berdasarkan video yang beredar, terlihat seorang pria menggunakan jaket biru, celana cokelat tua, dan ransel hitam mengalami luka parah di kepalanya. Darah bercucuran tidak hanya di wajah, tapi juga tangan pria tersebut. Darah juga sampai menempel di sudut lantai Terminal Arjosari.
Salah satu saksi mata berinisial B membenarkan adanya penganiayaan yang dilakukan ke seorang petugas POMAL oleh salah satu terduga jupang. Kejadian ini terjadi setelah Adzan Isya' di area shelter keberangkatan bus jurusan Surabaya.
"Kejadiannya habis isya di sini di shelter keberangkatan bus jurusan Surabaya. Waktu itu saya jaga di tengah, tapi waktu kejadian ada dengar teriakan terus lari ke sini," terangnya saat dikonfirmasi pada Jumat (27/6/2025).
Pantauan IDN Times di lokasi, belasan anggota POMAL masih berada di Terminal Arjosari Malang untuk ikut melakukan penyelidikan. Mereka datang menggunakan pakaian non-dinas dengan meminta keterangan beberapa saksi, termasuk dari petugas terminal, dan kru bus yang mengetahui kejadian tersebut. Tapi tidak ada di antara mereka yang bisa diwawancarai oleh awak media.
2. Diduga korban ingin mengingatkan jupang agar tidak memalak sopir
B mengungkapkan kalau perselisihan ini bermula saat ada seorang jupang yang meminta sejumlah uang atau memalak salah satu sopir bus. Korban yang tahu, langsung menegur jupang tersebut agar tidak memaksa sopir memberikan sejumlah uang.
"Jupang ini tidak terima, kemudian terjadi keributan, lalu jupang yang kain datang kemudian melakukan penganiayaan. Korban sempat melawan, tapi kalah jumlah sehingga mengalami luka cukup parah," bebernya.
3. Saksi mengatakan jika korban masih bisa berjalan usai dianiaya
B juga mengungkapkan jika korban saat kejadian masih sadar bahkan bisa berjalan sendiri untuk menggindari serangan. Tapi lukanya cukup serius hingga harus mendapatkan bantuan dari warga sekitar.
"Memang lukanya di kepala berdarah itu sampai ini jatuh (di shelter). Saya bawa masuk (ke area ruang tunggu). Saya minta telponkan ambulan, di situ akhirnya dia baru nggak sadarkan diri," jelasnya.
Sesaat kemudian ambulan dari PSC datang dan membawa korban ke rumah sakit terdekat. Hingga saat ini, kondisi korban maupun identitas korban belum diketahui.