Aksi Bela Kiai, Trans7 di Surabaya Disegel

- Ratusan orang tergabung dalam massa Aliansi Santri Jawa Timur di Surabaya
- Massa menggeruduk kantor Trans Media dan meminta pemiliknya, Chairul Tanjung, untuk datang ke Ponpes Lirboyo
- Korlap Aksi, Asyiqun, menyatakan bahwa penyegelan dilakukan untuk membela kiai dan ponpes
Surabaya, IDN Times - Terik matahari yang menyengat tak menggoyahkan Ratusan orang yang tergabung dalam massa Aliansi Santri Jawa Timur pada Kamis (16/10/2025). Mereka menggaungkan aspirasi, sejak dari Taman Apsari di kawasan Jalan Gubernur Suryo hingga Kantor Trans Media yang berada di Jalan Yos Sudarso Kota Surabaya.
Dari atas mobil komando, orator membakar semangat para massa demonstran. Mereka bersama-sama bergerak dari depan Gedung Negara Grahadi. Menggeber sepeda motor yang dikendarai. Sembari menyuarakan kecaman kepada Trans7, massa langsung menggeruduk kantornya.
Setelah bergantian menyampaikan aspirasi, perwakilan Trans7 dipaksa keluar untuk menemui massa aksi. Dari atas mobil komando, perwakilan stasiun televisi swasta ini menyampaikan permintaan maaf. Ia juga meyebut kalau sudah sowan ke Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo--ponpes yang dimasukkan dalam salah satu program Trans7 hingga jadi polemik-.
Massa aksi tak terima dengan penjelasan perwakilan Trans7. Mereka tetap marah karena yang sowan hanya jajaran Trans7. Padahal yang diminta untuk datang langsung ialah pemilik Trans Corp, Chairul Tanjung. Massa pun meminta agar CT--sapaan karib Chairul Tanjung- segera ke Ponpes Lirboyo.
Permintaan itu tidak dapat dipastikan oleh perwakilan Trans7. Massa pun mengambil keputusan menyegel kantor Trans di Surabaya. Penyegelan berlangsung alot. Namun tetap dilakukan. Yang terdampak penyegelan bukan hanya Trans7, tapi juga Bank Mega dan redaksi CNN yang satu kantor dengan Trans7.
"Hari ini kita berhasil menyegel Kantor Trans7 dan Bank Mega hingga tuntutan kita dipenuhi, CEO atau Bosnya Trans7 sowan ke Lirboyo langsung," ujar Korlap Aksi, Asyiqun saat ditemui di lokasi.
Asyiqun menegaskan bahwa penyegelan dilakukan agar pihak tv swasta tersebut tidak meremehkan para santri hingga kiai. Ia menekankan, gerakan ini murni untuk membela kiai dan ponpes. Jika aksi ini tidak ditindaklanjuti pihak Trans7, maka aksi yang lebih besar digelar Minggu mendatang.