Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Evakuasi Ponpes Ambruk, Khofifah Ungkap Kendala

IMG_20250929_183539.jpg
Bangunan lantai 4 Ponpes Al Khoziny yang ambruk. (IDN Times/Zumrotul Abidin)
Intinya sih...
  • Proses evakuasi korban ambruknya musala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, terus dilakukan sejak Senin hingga Rabu.
  • Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menuturkan bahwa evakuasi tidak bisa dilakukan dengan tergesa-gesa dan meminta agar seluruh tahapan pencarian korban berjalan maksimal.
  • Proses penggalian sudah mencapai kedalaman 80 sentimeter dan butuh sekitar 1,5 jam lagi untuk tembus ke kedalaman 1 meter, namun sempat tertunda akibat gempa di kawasan Sumenep.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sidoarjo, IDN Times - Proses evakuasi korban ambruknya musala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, masih terus dilakukan sejak Senin (29/9/2025) hingga Rabu (1/10/2025) sore. Tim gabungan Basarnas, BPBD, dan relawan bekerja siang malam dengan penuh kehati-hatian di bawah koordinasi Pemprov Jawa Timur.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menuturkan, sejak awal pihaknya meminta agar seluruh tahapan pencarian korban berjalan maksimal. Salah satunya dengan menurunkan ekskavator, crane, dan lampu sorot untuk mendukung proses evakuasi 24 jam nonstop. “Evakuasi tidak bisa dilakukan dengan tergesa-gesa. Bongkahan beton dan keramik sangat berisiko bila diangkat langsung. Karena itu Basarnas memutuskan menggali dari bawah reruntuhan,” ujar Khofifah di lokasi, Rabu (1/10/2025).

Proses penggalian sejauh ini sudah mencapai kedalaman 80 sentimeter, dan diperkirakan butuh sekitar 1,5 jam lagi untuk tembus ke kedalaman 1 meter. Namun, upaya itu sempat tertunda akibat gempa di kawasan Sumenep berkekuatan magnitudo 6,5 pada Selasa (30/9/2025) malam.

“Kalau masyarakat melihat alat berat seperti tidak bergerak, itu karena proses evakuasinya dilakukan dari bawah. Tim bekerja di lorong-lorong reruntuhan agar lebih aman,” tegas Khofifah.

Khofifah juga mengapresiasi profesionalitas tim Basarnas yang menurunkan sejumlah personel bersertifikat internasional. “Mereka tahu standar keamanan internasional. Jadi kita harus percaya proses ini berjalan sesuai prosedur penyelamatan,” tambahnya.

Selain fokus pada evakuasi, Pemprov Jatim juga menyiapkan dapur umum untuk keluarga korban dan tim relawan, dukungan psikososial, hingga layanan kesehatan. Seluruh rumah sakit di Sidoarjo telah siaga menerima korban, dengan biaya perawatan ditanggung pemerintah.

“Prioritas utama adalah keselamatan dan evakuasi korban. Namun semangat juga terus kita berikan kepada keluarga yang menunggu di lokasi,” pungkas Khofifah.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us

Latest News Jawa Timur

See More

Ahli Gizi dan Akuntan Mundur, SPPG di Tulungagung Tutup

02 Okt 2025, 10:13 WIBNews