63 KK Warga Desa Plang Lor Ngawi Dikepung Banjir

Ngawi, IDN Times – Sebanyak 63 kepala keluarga (KK) di Kampung Pelang Garem, Desa Plang Lor, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, terisolasi akibat banjir luapan Sungai Bengawan Solo, Minggu (21/1/2025). Air yang mencapai ketinggian lebih dari 1,5 meter memutus akses jalan ke kampung tersebut, sehingga hanya bisa dijangkau menggunakan perahu.
1. Bertahan dari pemberian warga lain

Banjir yang terjadi sejak dini hari memaksa warga bertahan di lokasi tanpa akses keluar. Sebagian warga yang rumahnya terendam mengungsi ke rumah tetangga yang masih aman, membawa serta ternak mereka. Dapur umum sederhana didirikan untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari.
“Kami di RT sini ada 40 KK yang benar-benar tidak bisa ke mana-mana, terkepung banjir. Makan hanya dari pemberian teman-teman yang tidak kebanjiran. Tidur juga di sini, rumah kami terendam,” ujar Suratmi, salah satu warga yang terdampak.
2. Bantuan hanya bisa diangkut dengan perahu

Kondisi semakin memprihatinkan karena logistik yang tersedia hanya cukup untuk sehari. “Warga repot, tidak bisa ke mana-mana karena jalan terputus. Banyak yang terisolasi di satu kampung ini,” kata Titis Dewi, warga lain.
Pemerintah Kabupaten Ngawi mulai menyalurkan bantuan berupa sembako menggunakan perahu pada Selasa (21/1/2025) sore. Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono, yang meninjau langsung lokasi banjir, memastikan bahwa distribusi bantuan dilakukan secara bertahap.
3. Hingga malam ini banjir belum juga surut

Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ngawi menunjukkan bahwa banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo berdampak pada 17 desa di 7 kecamatan, termasuk Mantingan, Karanganyar, Widodaren, Kedunggalar, Paron, Pitu, dan Ngawi Kota.
Hingga malam ini, banjir belum menunjukkan tanda-tanda surut. Warga hanya bisa berharap agar air segera mengering, sehingga mereka dapat kembali menjalani aktivitas seperti biasa.