Pengendara Motor Tewas Tertabrak Kereta Api Sri Tanjung di Nganjuk

Tabrak pejalan kaki dan ruko

Nganjuk, IDN Times - Pengendara sepeda motor tewas usai tertabrak kereta api Sri Tanjung, pada Senin (30/3). Peristiwa nahas itu terjadi di jalan perlintasan kereta api lintas 125+700 tanpa palang pintu tepatnya di Desa Petak, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk.

"Korban meninggal di lokasi," kata Kanitlakalantas Polres Nganjuk, Ipda Sugino.

1. Pengendara tewas dengan luka parah di kepala

Pengendara Motor Tewas Tertabrak Kereta Api Sri Tanjung di NganjukPolisi melakukan olah tempat kejadian perkara di Nganjuk, pada Senin (30/3). IDN Times/ Zainul Arifin

Ipda Sugiono menjelaskan jika korban meninggal atas nama Heri Setiawan berumur 27 tahun. Korban merupakan warga Kecamatan Balerjo, Kabupaten Madiun.

"Korban Heri Setiawan luka parah di kepala dan meninggal di lokasi kejadian," kata Ipda Sugino.

2. Korban tidak hati-hati hingga tertemper KA Sritanjung

Pengendara Motor Tewas Tertabrak Kereta Api Sri Tanjung di NganjukMotor korban hancur usai tertabrak kereta api Sri Tanjung di Nganjuk, pada Senin (30/3). IDN Times/ Zainul Arifin

Sugino menjelaskan, awalnya Heri Setiawan mengendarai sepeda motor berjalan dari arah utara ke selatan dengan kecepatan sedang. Karena tidak hati-hati, dia tertabrak kereta api Sri Tanjung relasi Banyuwangi - Lempuyangan. 

"Korban kurang memperhatikan rambu-rambu saat menyeberang di lintasan tanpa palang pintu, sehingga tertemper KA Sri Tanjung hingga menabrak pejalan kaki dan ruko," kata Sugino.

Selain mengakibatkan korban meninggal, sepeda motor yang dikendarai Heri rusak parah dan hancur. "Motornya kami amankan, korban dibawa ke RSUD Nganjuk," terangnya.

3. Masinis berhenti luar biasa untuk mengecek rangkaian kereta

Pengendara Motor Tewas Tertabrak Kereta Api Sri Tanjung di NganjukIxfan Hendriwintoko, Manager Humas KAI Daop 7 ketika ditemui di kantor, pada Senin (30/3). IDN Times/zainul arifin

Manajer Humas PT KAI Daop 7, Ixfan Hendriwintoko, membenarkan kecelakaan tersebut. Menurutnya, perlintasan di Desa Petak itu sudah dilengkapi rambu dan tanda.

"Masinis KA Sri Tanjung saat itu sudah membunyikan semboyan 35 atau klakson. Tapi tidak diindahkan. Setelah kejadian, kereta api berhenti luar biasa untuk melakukan pengecekan rangkaian kereta api. Setelah dinyatakan aman, perjalanan dilanjutkan kembali," ujar Ixfan.

Dia menambahkan, warga masyarakat yang melintas di jalur kereta api seharusnya untuk lebih berhati-hati. Ini karena jalur ganda perlintasan kereta api juga sudah beroperasi.

"Hendaknya untuk menengok kanan dan kiri, dan mengutamakan kereta yang melintas," ujarnya.

Baca Juga: Menyeberang Rel, Warga Sememi Tewas Tertabrak Kereta Api Harina

Topik:

  • Edwin Fajerial

Berita Terkini Lainnya