Bupati Jombang akan Libatkan Tokoh Agama untuk Memerangi Narkoba
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jombang, IDN Times - Kasus narkoba di wilayah Jombang terbilang tinggi. Selama dua bulan terakhir, Polres Jombang sudah menangkap ratusan pelaku narkoba.
Tingginya angka peredaran narkoba itu mendapat perhatian dari Bupati Jombang Mundjidah Wahab. Dia pun berencana untuk mengundang tokoh agama untuk membantu kampanye perang terhadap narkoba.
1. Bupati Jombang akan ajak dai hingga mubalig
Mundjidah menjelaskan, memberantas narkoba tidak bisa sendiri-sendiri. Butuh kerja sama dan peran serta seluruh lapisan masyarakat. Oleh sebab itu, dia berencana menggandeng sejumlah tokoh agama untuk sama-sama memerangi barang haram tersebut.
"Itu (melibatkan tokoh agama) ide saya sejak beberapa tahun lalu. Kita harus melibatkan para dai, mubalig, tokoh agama. Juga tokoh masyarakat, semuanya," jelasnya.
2. Berencana membuat film singkat tentang narkoba
Nantinya, mereka yang diajak akan turut serta dalam sebuah film bertema narkoba. Dalam film itu akan dipaparkan soal penyebaran, dampak, hingga bahaya soal narkoba.
"Kita akan membuat film singkat soal bagaimana dampak narkoba, kerusakan-kerusakan (yang ditimbulkan akibat mengonsumsi narkoba) seperti apa. Insyaallah PAK (Perubahan Anggaran Keungan) nanti kami anggarkan," ujar putri pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Wahab Hasbullah tersebut.
Baca Juga: Polres Jombang Ringkus 19 Pelaku Narkoba dalam Waktu Seminggu
3. Ungkap kasus narkoba Polres Jombang peringkat lima di Jawa Timur
Sementara itu, Kastreskoba Polres Jombang AKP Mochamad menerangkan, angka peredaran narkoba di Jombang memang cukup tinggi. Saat ini Jombang berada di peringkat lima untuk ungkap kasus narkoba terbanyak di Jatim.
Berdasarkan data Satreskoba Polres Jombang, ada 112 kasus dan 127 tersangka yang diungkap selama Januari hingga Februari. Kasus pil koplo mendominasi ungkap kasus tersebut.
"Pengungkapan kasus narkoba Jombang di peringkat lima se-Jatim. Untuk mencegahnya memang perlu peran serta seluruh masyarakat," terang Mukid.
4. BNNK Mojokerto apresiasi langkah bupati
Terpisah, Kepala BNNK Mojokerto AKBP Suharsi mengapresiasi langkah bupati Jombang. Sebagai kota santri, Jombang memang lekat dengan tokoh-tokoh agama.
"Sehingga tentang narkoba bisa dikupas dalam sisi haramnya, termasuk penghasilan dari peredaran narkoba. Karena tidak menutup kemungkinan seseorang tekun dalam kehidupan beragama, tapi di sisi lain dia mengedarkan narkoba," ungkap Suharsi.
Baca Juga: Selama Februari, Polres Jombang Ringkus 43 Pelaku Narkoba