Begini Sosok Tukang Pijat Maut yang Diduga Mutilasi Pasiennya

AR ternyata akan pindah kos besok

Malang, IDN Times - Warga Jalan Sawojajar Gang 13A Kelurahan Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang digegerkan dengan dugaan kasus pembunuhan dan mutilasi yang diduga dilakukan penghuni kos di rumah indekos nomor 12, AR (40). Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai tukang pijat ini diduga membunuh dan memotong-motong pasiennya sendiri AP (34), warga Kelurahan Panjang Jiwo, Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Kota Surabaya yang sudah dinyatakan hilang sejak 14 Oktober 2023.

Pemilik kos yang ditempati Raan, Muhammad Iriyanto (61) menceritakan jika rumah indekos miliknya terdapat dua kamar dan keduanya disewakan pada Rahman. Ia sehari-hari tinggal bersama istrinya yang identitasnya tidak diungkapkan. Keduanya sudah tinggal di kos ini hampir 5 tahun sejak 19 Maret 2019.

"Kamar satu digunakan untuk rumah tangga, sementara satunya untuk praktik pijat. AR sendiri asalnya Probolinggo kalau istrinya orang Sawojajar sini, tapi saya lupa namanya. Sebenarnya orangnya sudah pamit, karena habisnya 6 Januari 2024 dan menyampaikan mau pindah. Akhir 5 Januari hari ini beneran pindah (dipenjara)," terangnya saat dikonfirmasi pada Jumat (5/1/2024).

Iriyanto mengatakan jika kepribadian Rahman sebenarnya adalah orang yang sopan dan kalem. Tapi dia memang cukup pendiam dan jarang bersosialisasi dengan warga.

"Kalau kegiatan warga memang orang kos tidak diikutsertakan. Cuma kalau mau berpartisipasi cuma iuran sampah dan lain-lain, kalau rapat warga tidak," bebernya.

AR sendiri tidak memiliki anak sehari-hari bekerja sebagai tukang pijat. Menurut Iriyanto, pasien AR cukup banyak sehingga bisa menunjang kehidupan pasangan suami istri (pasutri) ini.

"Dia membuka pijat terapi untuk anak-anak inklusi, orang stroke, dan lainnya. Pijat untuk segala penyakit istilahnya," ucapnya.

Namun, tiga bulan kebelakang AR mengatakan cukup kesulitan membayar kos. Iriyanto mengatakan jika bisnis pijatnya mulai sepi, sehingga ia berpikir untuk pindah pada 6 Januari 2024.

"Biaya satu bulan Rp450 ribu dan untuk listrik sekitar Rp50 ribu. Biasanya selalu tepat membayar, tapi tiga bulan terakhir selalu mengeluh tepat membayar kos. Tapi selalu izin kalau mau telat membayar, katanya lagi sepi usahanya," pungkasnya.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya