Sampel Bakso yang Diduga Mengandung Daging Tikus Dikirim ke BBPOM
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Madiun, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Madiun turun tangan terhadap temuan bakso yang diduga mengandung daging tikus. Dinkes telah mengambil sampel tujuh pentol untuk diuji laboratorium.
"Sampel akan kami kirim ke BBPOM (Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan) di Surabaya, besok (Kamis) pagi," tegas Kabid Sumber Daya Kesehatan Dinkes Kabupaten Madiun Tomas Adi Wibowo, Rabu (29/1).
1. Sampel diambil dari rumah penjual bakso
Sampel pentol dengan variasi ukuran berbeda, yakni besar, sedang, dan kecil diambil dari kediaman SU, si penjual bakso. Warga Desa Sumbergandu, Kecamatan Pilangkenceng itu membuka warung di wilayah Desa Kedungmaron, Pilangkenceng.
ADR, salah satu pelanggan bakso mendapati daging berwarna hitam yang dicurigai kaki tikus pada pentol yang dibeli dari warung milik SU, Sabtu petang (25/1). ADR lantas merekam proses peremasan pentol hingga ditemukan benda yang menyerupai kaki tikus.
2. Belum bisa dipastikan berapa lama uji laboratorium
Rekaman video berdurasi 24 detik itu akhirnya diunggah di status WhatsApp ADR. Hingga akhirnya viral di media sosial dan menjadi perbincangan warga.
"Kami fokus untuk mendalami kandungan di dalam pentol yang diisukan berbahan daging tikus," tambah Tomas.
Namun, Thomas belum bisa memastikan berapa lama waktu yang dibutuhkan BBPOM untuk menguji kandungan pentol tersebut. Yang jelas, Dinkes beserta kepolisian telah meminta SU agar tidak menjual bakso untuk sementara waktu.
Baca Juga: Nafsu Makan ADR Mendadak Hilang Saat Melihat Kaki Tikus di Baksonya
3. SU sudah tahun buka lapak
SU juga mengaku bahwa dirinya telah didatangi oleh Dinkes dan polisi. Dia setuju untuk tidak menjual bakso. Kendati begitu, dia tetap menjual menu lain, yakni mi ayam dan es kelapa muda.
SU sendiri sudah berjualan selama dua tahun terakhir. Awalnya, hanya menyediakan es degan kemudian bertambah mi ayam. Selang setahun kemudian dia baru menjajakan bakso.
4. Pentol dibeli dari Saradan
Pentol bakso dibeli SU dari seseorang di Desa Sukorejo, Kecamatan Saradan. Adapun ukurannya bervariasi mulai yang kecil, sedang, dan sebesar bola tenis lapangan.
"Saya belinya sudah jadi pentol dan tidak curiga sama sekali (jika dicurigai berbahan daging tikus)," sebut SU.
Selama setahun ini, penjualan bakso yang dijalani berlangsung normal. Demikian halnya dengan pembelian pentol di Sukorejo. "Yang jual (pentol) juga mengambil dari Nganjuk," ungkapnya.
Baca Juga: Baksonya Diduga Mengandung Daging Tikus, Penjual Mengaku Tak Tahu