Rawan Bencana, Magetan Pasang Sembilan EWS

Sebagai antisipasi dini dari banjir dan tanah longsor

Magetan, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan memetakan wilayah sebelas kecamatan sebagai kawasan rawan banjir dan tanah longsor. Maka, upaya mitigasi bencana perlu dilakukan sejak dini. Salah satunya dengan mengoperasionalkan Early Warning System (EWS). 

"Totalnya ada sembilan EWS, yang satu belum diresmikan," kata Kepala Pelaksana BPBD Magetan, Ari Budi Santosa, Kamis (25/11/2021).

1. Kondisi EWS dinyatakan baik

Rawan Bencana, Magetan Pasang Sembilan EWSPIXABAY

Menurut dia, sejumlah EWS itu difungsikan sebagai alat pemberi peringatan ketika akan terjadi bencana. Lokasi pemasagannya seperti di wilayah Kecamatan Poncol, Plaosan, Sidorejo, Panekan dan Plaosan yang dipetakan sebagai daerah rawan longsor. 

Selain itu, EWS juga dipasang di daerah rawan banjir. Ini seperti di wilayah Kecamatan Magetan, Kawedanan, dan Lembeyan. Adapun kondisi alat itu dinyatakan dapat beroperasi dengan normal. "Sudah kami cek. Bisa bunyi, termasuk yang di Wonomulyo," ujar dia.

2. Dua rumah warga rusak akibat tanah longsor

Rawan Bencana, Magetan Pasang Sembilan EWSTanah longsor menimpa rumah di Magetan. DOK.IDN Times/Istimewa

Wonomulyo merupakan dusun di Desa Genilangit, Kecamatan Plaosan yang diterjang tanah longsor pada Rabu kemarin. Dua rumah warga rusak setelah ditimpa material longsor berupa tanah dan bebatuan. Bencana itu terjadi setelah kawasan setempat diguyur hujan deras selama tiga jam.

"EWS di sana bunyi, ada yang sempat mendengar. Tapi, kalau ada yang menganggap tidak berfungsi, mungkin tidak mendengar karena pas hujan deras," Ari mengungkapkan.

Baca Juga: Hanya Terdapat 2 EWS Yang Terpasang di Pantai Wilayah Tulungagung

3. BPBD rutin melatih diri

Rawan Bencana, Magetan Pasang Sembilan EWSIlustrasi simulasi evakuasi warga di lereng Merapi. (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

Terlepas dari penilaian tentang alat maupun kinerja dari pihak lain, ia melanjutkan pihak BPBD tetap berusaha menanggulangi bencana alam. Petugas telah menyiapkan diri dengan melakukan pelatihan dan penguatan di internal BPBD secara rutin. 

"Kegiatannya seperti susur sungai," ucap Ari sembari menyatakan penanganan bencana merupakan tanggungjawab semua pihak. Maka, tidak bisa diserahkan sepenuhnya kepada petugas BPBD.

Baca Juga: Lereng Gunung Wilis Rawan Longsor, BPBD Pasang Dua EWS

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya