Krisis Air Bersih di Magetan Meluas, BPBD Distribusi Air Bersih

Tiga desa di dua kecamatan terkena dampaknya

MAGETAN, IDN Times - Krisis air bersih di Kabupaten Magetan, Jawa Timur kian  meluas. Akhir pekan kemarin, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat menerima permintaan droping air dari Pemerintah Desa/Kecamatan Karas. Distribusi pun dijalankan sejak Minggu (28/10). 

Sedangkan pengiriman air yang berlangsung sebelumnya hanya untuk warga di Desa Kuwon, Kecamatan Karas dan Desa Sayutan, Kecamatan Parang.

"Dari tiga desa di dua kecamatan itu jumlah warga yang terdampak krisis air bersih lebih dari 5.000 jiwa (bukan 9.000 jiwa seperti diberitakan sebelumnya)," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan, Fery Yoga Saputra, Senin (29/10).

Baca Juga: Kemarau, 9.000 Jiwa di Magetan Kesulitan Air Bersih

1. BPBD bantu 11 tandon dan 11 terpal

Krisis Air Bersih di Magetan Meluas, BPBD Distribusi Air BersihIDN Times/Nofika Dian Nugroho

Menanggulangi krisis air bersih yang berlangsung, pihak BPBD Magetan melakukan droping air sejak tiga bulan terakhir. Volume air yang telah dikirim lebih dari 600 ribu liter. Air sebanyak itu ditampung di 11 tandon dan 11 terpal yang dipinjamkan petugas kepada warga ketika melakukan distribusi. 

Adapun jadwal pengiriman air bersih untuk kebutuhan konsumsi itu secara bergiliran. Truk tangki milik BPBD dengan kapasitas 6.000 liter pun diterjunkan ke lokasi krisis air. "Mulai hari ini, ada tambahan satu truk tangki milik Dinas Sosial Pemkab Magetan untuk membantu droping air," ujar Fery. 

2. Krisis air bersih diprediksi hingga pertengahan November

Krisis Air Bersih di Magetan Meluas, BPBD Distribusi Air BersihIDN Times/Nofika Dian Nugroho

3. Puncak musim kemarau sumur warga mengering

Krisis Air Bersih di Magetan Meluas, BPBD Distribusi Air BersihIDN Times/Nofika Dian Nugroho

Kepala Desa Karas, Kecamatan Karas, Murgianto, mengatakan bahwa mayoritas sumur milik warganya mengering semenjak dua pekan terakhir. Sebagian penduduk harus meminta air kepada tetangga yang menjadi pelanggan PDAM maupun pemilik sumur yang masih tergenang air. 

"Maka, kami meminta droping air ke BPBD untuk kebutuhan 950-an warga.  Sebagian dari mereka sudah tua," ungkap dia.

Murgianto menyatakan, permintaan droping air baru dilakukan pada musim kemarau kali ini. Sebelumnya, pasokan air bersih dari sumur warga masih mencukupi. "Musim kemarau tahun ini sangat panjang," ucapnya. 

Baca Juga: Ratusan CPNS di Magetan Tak Memenuhi Syarat

Topik:

  • Edwin Fajerial

Berita Terkini Lainnya