Banjir, Jenazah Warga Kabupaten Madiun Disemayamkan di Masjid
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Madiun,IDN Times – Jenazah almarhum Kasiono, warga Desa Tanjungrejo, Kecamatan/Kabupaten Madiun terpaksa disemayamkan di Masjid Nurul Iman desa setempat, Selasa pagi (14/4). Sebab, kediaman keluarganya yang berlokasi tak jauh dari masjid terendam banjir dengan ketinggian antara 20- 60 sentimeter.
Berdasarkan pantauan IDN Times di lokasi, sejumlah pelayat hilir mudik menuju serambi masjid itu. Selain mengucapkan belasungkawa kepada keluarga almarhum, mereka juga memberikan sumbangan beras dan uang duka.
1. Persemayaman setelah jenazah tiba dari Sidoarjo
Gunawan, salah seorang warga Desa Tanjungrejo, Kecamatan/Kabupaten Madiun mengatakan bahwa jenazah almarhum mulai disemayamkan di masjid sekitar pukul 06.00 WIB. Ini setelah tiba dari RSUD Sidoarjo, tempat perawatan almarhum sebelum mengembuskan nafas terakhir.
Berdasarkan informasi dari pihak keluarga yang menjemput jenazah, Gunawan menyatakan almarhum diketahui menderita serangan jantung. “Masuk angin duduk,” ujar dia sembari menyatakan untuk proses pemakaman almarhum juga menunggu genangan air di tempat pemakaman umum (TPU) desa setempat surut.
2. Air kali mulai meluber sekitar pukul 03.00 WIB
Desa Tanjungrejo merupakan satu dari belasan desa di empat wilayah kecamatan yang terdampak banjir. Air bah dari sejumlah kali menggenangi permukiman, jalan, dan sawah sejak pukul 03.00 tadi. Ini setelah hujan mengguyur selama lima jam pada Senin (13/4) malam.
Sani, salah seorang warga Desa Tanjungrejo mengatakan bahwa banjir yang terjadi kali ini lebih besar dibandingkan beberapa tahun lalu. Bahkan, aktivitasnya memasak yang biasa dilakukan setiap pagi tidak bisa dijalankan. “Dapurnya tergenangi air,” ujar perempuan paruh baya itu.
Baca Juga: Pemkab Madiun Alokasikan Rp40 Miliar untuk Tangani COVID-19
3. Banjir juga terjadi pada Senin malam kemarin
Sementara itu, berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Madiun sedikitnya 15 desa di wilayah empat kecamatan, yakni Madiun, Pilangkenceng, Balerejo, dan Wonoasri, Kabupaten Madiun yang terdampak. Banjir itu akibat tingginya curah hujan hingga air di sejumlah kali meluber.
Kepala BPBD Kabupaten Madiun M.Zahrowi mengatakan sebagian besar dampak banjir sudah terjadi pada Senin malam (13/4). “Seperti di Desa Ngadirejo, Kecamatan Wonoasri,” ujar dia saat dihubungi IDN Times.
Baca Juga: Diguyur Hujan Selama 5 Jam, Belasan Desa di Kabupaten Madiun Banjir