12 Ribu Bungkus Nasi Pecel Pincuk Dihidangkan Gratis di Madiun

Pertahankan ikon kuliner

Madiun, IDN Times - Nasi pecel merupakan salah satu kuliner khas Kota Madiun. Keberadaannya mampu menjadi ikon bagi kota yang kini berusia 101 tahun ini. Untuk mempertahankan brand itu, pemkot setempat menggelar festival nasi pecel pincuk (bungkus) daun pisang di Alun-Alun, Sabtu pagi (22/6).

Sebanyak 12 ribu pincuk nasi pecel diberikan kepada warga secara cuma-cuma. Di dalamnya berisi nasi putih, aneka sayuran rebus, seperti kenikir, kembang turi, kacang panjang, dan kecambah. Lantas, ditaburi serundeng kelapa dan sambal pecel yang telah dicairkan. Adapun lauk ya seperti tempe goreng, rempeyek teri, dan kerupuk puli atau lempeng.

Baca Juga: Nikmatnya, Festival Banyuwangi Kuliner 2019 Angkat Pecel Rawon

1. Setiap 100 pincuk nasi pecel diborong Rp7,5 juta

12 Ribu Bungkus Nasi Pecel Pincuk Dihidangkan Gratis di MadiunIDN Times/Nofika Dian Nugroho

Belasan ribu pincuk nasi pecel itu dibuat oleh 12 warga yang biasa menjual makanan ini. Mereka memasaknya secara pribadi maupun kelompok. Masing - masing di antaranya kebagian jatah menyediakan 100 pincuk nasi pecel. 

"Semua dipesan oleh pemkot. Borongannya Rp7,5 juta," kata Hartatik, salah seorang pembuat nasi pecel dalam festival di Alun - Alun Kota Madiun. 

2. Memasak lebih awal bahkan tidak tidur

12 Ribu Bungkus Nasi Pecel Pincuk Dihidangkan Gratis di MadiunIDN Times/Nofika Dian Nugroho

Perempuan yang merupakan warga Kelurahan Kelun, Kecamatan Kartoharjo, mengungkapkan untuk memasak 100 pincuk nasi pecel bukan pekerjaan yang sulit. Namun, ia harus mulai beraktivitas di dapur sejak Jumat (21/6) malam. Ini untuk membuat pincuk daun pisang, merebus sayuran, menggoreng lauk, dan memasak nasi. 

"Kalau untuk sambal sudah ada sejak beberapa hari sebelumnya. Karena, setiap hari saya juga jualan nasi pecel," ujar Hartatik kepada IDN Times

3. Berdayakan pelaku usaha kuliner khas

12 Ribu Bungkus Nasi Pecel Pincuk Dihidangkan Gratis di MadiunIDN Times/Nofika Dian Nugroho

Wali Kota Madiun Maidi mengatakan bahwa pelaksanaan festival nasi pecel memiliki beberapa tujuan. Pertama, meningkatkan perekonomian pelaku usaha kuliner itu. Kemudian, memberikan kontribusi kepada warga secara langsung untuk dapat sarapan bersama. Juga, melestarikan kuliner itu sebagai ikon Kota Madiun. 

Ia menyadari nasi pecel tidak hanya ada di Kota Madiun. Sejumlah daerah juga memiliki penganan yang sama. Namun, ada yang membedakan, misalnya sambal yang dicampur dengan daun jeruk purut dan gula merah. "Kalau daerah lain ada yang dikasih kencur dan gula pasir. Otomatis rasanya berbeda," ujar mantan Sekda Kota Madiun itu. 

4.Juga angkat es tape kambang

12 Ribu Bungkus Nasi Pecel Pincuk Dihidangkan Gratis di MadiunIDN Times/Nofika Dian Nugroho

Selain nasi pecel, Maidi menuturkan, dalam festival itu juga menyediakan minuman es tape kambang. Kuliner ini merupakan perpaduan antara tape singkong, sirup gula merah, kelapa yang diiris kecil, dan es batu. Saat semua bahan dicampur, irisan kelapa terapung di dalam gelas maupun mangkuk. Karena itu diberi nama tape kambing. 

"Kami ingin mengangkat kembali minuman ini yang sebenarnya sudah ada sejak lama. Dulunya, minuman ini gandenganya nasi pecel," kata Maidi. 

Baca Juga: Resep Pecel Tumpang, Kuliner Khas Kediri yang Legendaris

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya