Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Ribuan Wisatawan Tiongkok Berkunjung, Pemkab Banyuwangi Tak Khawatir

Destinasi wisata alam Kawah Ijen. IDN Times/Istimewa

Banyuwangi, IDN Times - Merebaknya virus corona di Tiongkok menjadi perhatian tersendiri bagi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Terlebih, ada belasan ribu turis asal negeri Tirai Bambu tersebut yang melancong ke Banyuwangi tiap tahun. 

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Kabupaten Banyuwangi mencatat jumlah kunjungan wisatawan di Banyuwangi selama tahun 2019 mencapai 5,3 juta orang. Dari jumlah tersebut, 101 ribu di antaranya merupakan wisatawan Mancanegara.

"Wisatawan asal Tiongkok di Banyuwangi selama tahun 2019, mencapai 12.380 orang. Jumlah tersebut berada di urutan ketiga untuk kawasan negara di Asia. Urutan pertama paling banyak dari Malaysia, kemudian Singapura," kata Kepala Dinas Pariwisata Banyuwangi, MY Bramuda , saat dihubungi, Selasa (28/1).

Selanjutnya, wisatawan mancanegara asal Taiwan berada di urutan keempat berjumlah 8.566 orang, dan Jepang sebanyak 7.362 orang.  "Total selama 2019 ada 77.202 wisatawan mancanegara, itu berdasarkan kunjungan hotel di Banyuwangi," kata Bramuda.

1. Sudah gelar rapat koordinasi untuk antisipasi merebaknya virus

IDN Times/Istimewa

Pemkab Banyuwangi menyatakan telah menggelar rapat koordinasi bersama dinas kesehatan, tim medis RSUD Blambangan yang telah ditunjuk Kementerian Kesehatan sebagai salah satu dari 100 Rumah Sakit rujukan mengatasi infeksi virus berbahaya.

"Kesiapsiagaan jajaran kesehatan dalam penanganan Corono Virus telah dilaksanakan rapat koordinasi di RSUD Blambangan menjadi 100 RS Rujukan yang ditetapkan oleh Kemenkes RI dalam Penanganan Penyakit Infeksi emerging," ujar Bramuda.

2. Telah bekerjasama dengan kantor kesehatan pelabuhan

Seorang petugas RSUD Blambangan menyiapkan ruang isolasi bila ada pasien terjangkit virus corona. Dok. Istimewa

Pemkab juga telah melakukan kolaborasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) yang memiliki kewenangan di pintu-pintu masuk di Banyuwangi, baik laut maupun udara. 

“Kerjasama kita dengan KKP merupakan cara deteksi dini kemungkinan penyakit ini masuk ke banyuwangi. KKP telah melakukan langkah-langkah penangkalan, tentu dengan penyiapan sarana dan prasarana yang sudah disiapkan mereka. Mulai dari ambulans, hingga thermal scaner,” kata kata Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi Widji Lestariono.

Selain itu, lanjut dia, RSUD Blambangan telah menyiapkan ruang isolasi khusus bila nanti ada rujukan yang suspect terjangkit virus ini. Berikut petugas medisnya juga telah disiapkan. 

“Kami juga menyiapkan RSUD Blambangan sebagai rumah sakit rujukan untuk penyakit ini. RSUD Blambangan punya pengalaman menjadi rumah sakit rujukan saat kasus MERS dan SARS beberapa waktu lalu. Jadi kami sudah siapkan,” tambahnya. 

3. Yakin kunjungan wisatawan asal negara Asia tetap meningkat

Ilustrasi virus Corona. (IDN Times/Mia Amalia)

Bramuda meyakini bahwa merebaknya virus corona tidak akan mengurangi kunjungan wisatawan dari Asia ke Banyuwangi. Bahkan, mereka juga menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara meningkat 10 persen, terutama di pasar Asia, termasuk dari Tiongkok. Salah satu upaya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan adalah dengan menggelar melalui event Banyuwangi Festival yang bertambah menjadi 123 event, dari sebelumnya kurang dari 100 event.

Sejauh ini beberapa destinasi wisata favorit para wisatawan luar negeri adalah Kawah Ijen. Sementara untuk wisatawan domestik paling tinggi berkunjung ke Pulau Merah, Grand Watu Dodol, Djawatan, Bangsring Underwater, dan Pantai Cacalan.

Share
Topics
Editorial Team
Mohamad Ulil Albab
EditorMohamad Ulil Albab
Follow Us