Malu Ikut Komunitas Sepeda, Tak Disangka Juara di Ajang Kebaya Ride

Tak menyangka jadi juara

Banyuwangi, IDN Times - Banyuwangi mengadakan mengadakan Festival Women Cycling dengan peserta khusus perempuan bersepeda ontel dengan kostum kebaya dan olahraga untuk peringati Hari Kartini, pada Sabtu (27/4).Ajang ini melombakan tiga kategori, yaitu fun ride, challenge ride, dan satu kategori khusus kelas exhibition, kebaya ride.

Salah satu peserta kebaya ride, Yuni Susanti berhasil meraih juara 2 kategori kebaya paling unik. Dia tampak percaya diri saat naik ke atas podium untuk menerima penghargaan juara. 

Baca Juga: Festival Toilet dan Kali Bersih, Jurus Banyuwangi Dongkrak Pariwisata

1. Yuni tak menyangka jadi juara

Malu Ikut Komunitas Sepeda, Tak Disangka Juara di Ajang Kebaya RideIDN Times/Mohamad Ulil Albab

Yuni Susanti sumringah ketika dia diumumkan menjadi juara 2 kategori kebaya paling unik. Dia tak menyangka bakal menjadi juara dalam ajang itu. 

Padahal sebelumnya, Yuni tak percaya diri bisa untuk ikut acara itu. Mempunyai bentuk tubuh yang tidak ideal memang sempat membuat Yuni tak percaya diri ikut dalam komunitas sepeda. Akan tetapi dia kemudian memberanikan diri untuk ikut kebaya ride, sebuah rangkaian acara Festival Women Cycling yang digelar Pemkab Banyuwangi. 

"Senang banget ini memberi wadah untuk ibu berolahraga. Sebelumnya, saya jarang olahraga. Saya tidak menyangka bisa juara dan bisa mempunyai wadah untuk bersepeda," kata Yuni usai menerima hadiah.

2. Yuni senang bisa bersepeda bareng Ibu-ibu

Malu Ikut Komunitas Sepeda, Tak Disangka Juara di Ajang Kebaya Ride

Yuni sendiri saat mengikuti lomba mengenakan setelan kebaya warna hijau tua, lengkap dengan celana dan penutup jarik. Tidak lupa helm sport juga dia kenakan, sambil tetap mengenakan hijab dilengkapi kacamata hitam. 

"Saya akhirnya bisa bersepeda bareng semua ibu-ibu di sini," kata dia.

3. Bisa bersepeda dengan sesama wanita jadi kesenangan tersendiri

Malu Ikut Komunitas Sepeda, Tak Disangka Juara di Ajang Kebaya RideIDN Times/Mohamad Ulil Albab

Sementara itu, Fungki (25) salah satu peserta kebaya ride mengaku senang dengan adanya kegiatan unik bersepeda dengan pakaian kebaya. Dia berharap emansipasi wanita di Indonesia terus disuarakan agar tidak ada lagi diskriminasi kalangan perempuan.

Sebagai pemuda, Fungky mengaku bangga bisa mengenakan kebaya, apalagi bisa bertemu perempuan-perempuan dari berbagai kota mengenakan kebaya bersama. 

"Ini saya punya sendiri kebaya. Dan gak ribet meski dipakai untuk naik sepeda, biasa saja. Bagi saya ini bagian dari emansipasi wanita, diberikan porsi sama untuk ikut balap sepeda," ujar Fungki.

4. Tunjukkan perempuan kuat dan tangguh

Malu Ikut Komunitas Sepeda, Tak Disangka Juara di Ajang Kebaya Ride

Event ini digelar Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk memberi ruang kepada perempuan-perempuan yang mencintai olahraga sepeda, kebaya, dan pejuang emansipasi. Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, mengatakan melalui acara ini dapat menunjukkan jika perempuan itu kuat dan tangguh. 

"Ini pesertanya dari berbagai kota, kami ingin menggandeng komunitas balap sepeda perempuan di Indonesia. Mumpung masih rangkaian peringatan Hari Kartini, kami juga ajak perempuan untuk bersepeda menggunakan kebaya. Kita ingin menunjukkan kalau perempuan itu kuat dan tangguh juga memiliki jiwa sportivitas," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Baca Juga: Remaja 19 Tahun Jadi Juara Women Cycling Challenge di Banyuwangi

Topik:

  • Edwin Fajerial

Berita Terkini Lainnya