Kasus Pertama, Satu Dokter Meninggal Terpapar COVID-19 di Banyuwangi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyuwangi, IDN Times - Kabupaten Banyuwangi, kehilangan satu dokter yang meninggal akibat terpapar COVID-19, Selasa (13/10/2020). Dokter yang gugur tersebut bernama Fendy Wahyu Widodo. Kabar duka tersebut pun dibenarkan oleh Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Banyuwangi dr Widji Lestariono.
1. Kasus pertama satu dokter meninggal
Rio sapaan akrabnya mengatakan, Fendy bertugas di salah satu klinik swasta di Kecamatan Muncar, Banyuwangi. Namun, ia menyebut tak mudah mendeteksi dari mana asal penularan COVID-19 kasus ini karena sudah masuk dalam transmisi lokal.
"Iya betul, ada satu dokter meninggal positif COVID-19. Kita tidak bisa menentukan dia tertular di mana. Banyuwangi masuk daerah yang sudah transmisi lokal.
Saat ini yang penting, ketika seorang positif, tracing harus diperkuat," kata Rio saat dihubungi via telepon, Selasa (13/10/2020).
Baca Juga: Bertambah Lagi, Ini Daftar Perawat di Jatim yang Gugur karena COVID-19
2. Memiliki satu komorbid
Rio melanjutkan, bahwa Fendy memiliki penyakit bawaan alias komorbid. "Soal yang meninggal, dia tugas di klinik swasta, sebagai dokter umum di sana. Ini ada satu komorbid, yakni obesitas," ujarnya.
Kabar duka tersebut juga dibenarkan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Banyuwangi, Yos Hermawan. "Iya benar, terimakasih atas simpatinya," kata Yos singkat.
3. Angka kematian COVID-19 mayoritas lanjut usia
Sementara itu, Rio menambahkan, dari 1.503 kasus positif COVID-19 di Banyuwangi saat ini, 89 persen di antaranya merupakan usia produktif antara 20 tahun hingga 50 tahun, kemudian 11 persen di antaranya merupakan usia lanjut. Saat ini, total kasus warga positif COVID-19 yang meninggal di Banyuwangi mencapai 119 orang, dari jumlah tersebut mayoritas dari kalangan usia lanjut dengan penyakit penyerta (komorbid).
"Kalau kita lihat tabel yang meninggal, 50 tahun ke atas sampai 60 itu mendominasi kasus kematian. Kelompok yang produktif mendominasi kasus positif, namun presentasenya kematiannya kecil," kata Rio.
Baca Juga: Bertambah Lagi, Ini Daftar Dokter di Jatim yang Gugur karena COVID-19