Merasa Dizalimi, Bayu Airlangga Mundur dari Demokrat

Sing tenang maszeehh!

Surabaya, IDN Times - Bayu Airlangga merasa dizalimi terhadap hasil keputusan Musyawarah Daerah (Musda) DPD Partai Demokrat Jawa Timur yang menunjuk Emil Elestianto Dardak sebagai Ketua. Bayu pun memutuskan untuk mundur dari Partai Demokrat.

"Saya memutuskan mundur dari Partai Demokrat per hari Kamis, 21 April 2022," ujar Bayu dalam keterangannya, Kamis (21/4/2022).

1. Bayu menganggap Demokrat tidak Demokratis

Merasa Dizalimi, Bayu Airlangga Mundur dari DemokratBayu Airlangga dan Emil Dardak diminta bersalaman oleh AHY ketika Musda ke-VI DPD Demokrat Jatim, Kamis (20/1/2022). Dok. Ist.

Ia mengatakan, keputusan pengunduran ini sudah final. Dirinya merasa dizalimi dengan keputusan hasil Musda, apalagi Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) telah menjanjikan demokratis terhadap Musda tersebut.

"Ketika saya dan tentunya para DPC pendukung saya dizalimi terkait Musda, tidak ada pilihan lain selain mundur dari partai. Kita ingat, saat pembukaan Musda, ketum AHY menjanjikan demokratis. Tapi bisa dinilai publik sendiri, bagaimana hasil Musda Demokrat Jatim," ungkap Bayu.

Sebelum mundur, ia merasa bahwa Partai Demokrat menjunjung tinggi demokrasi. Sayangnya, setelah hasil Musda tersebut keluar, ia pun merasa kecewa.

"Sebagai seorang kader yang menjunjung asas demokrasi, ketika demokrasi itu sendiri tidak ada di partai, saya memutuskan mundur dari Demokrat," ujarnya.

Baca Juga: Bersaing dengan Emil, Dukungan Bayu Disebut Lebih Solid 

2. Harusnya dari awal tidak ada Musda

Merasa Dizalimi, Bayu Airlangga Mundur dari DemokratBayu Airlangga dan Emil Dardak diminta bersalaman oleh AHY ketika Musda ke-VI DPD Demokrat Jatim, Kamis (20/1/2022). Dok. Ist.

Bayu menuturkan, jika dari awal Ketua umum ingin Ketua DPP adalah seorang figur, harusnya sejak awal tidak perlu ada Musda. Dari pada, pada akhirnya ia merasa dikecewakan.

"Ajak bicara saya dan DPC pendukung saya, daripada harus dikecewakan di akhir, apalagi pengumuman SK itu hanya diumumkan oleh ketua BPOKK dan Sekjen," terangnya.

Keputusan mundur ini sebagai bentuk tanggung jawab dirinya kepada 25 DPC yang telah mendukungnya. Ia pun telah beberapa kali ditawari sebagai pengurus Partai Demokrat Jatim, namun ia menolak.

"Itu sebagai bentuk rasa prihatin saya atas matinya demokrasi di Demokrat dan tanggung jawab ke 25 DPC yang mendukung saya selama ini," tegasnya.

Baca Juga: Masih Ada DPC Demokrat yang Minta Pelantikan Emil Ditunda

3. Bayu berterima kasih kepada 25 DPC yang mendukungnya

Merasa Dizalimi, Bayu Airlangga Mundur dari DemokratBayu Airlangga saat kirim berkas dukungan menjadi Bakal Calon Ketua DPD Demokrat Jatim. Dok. Istimewa.

Meski kecewa dengan keputusan ini, Bayu menyampaikan terima kasih kepada 25 DPC yang berjuang mendukungnya saat Musda. Secara khusus, Bayu juga menyampaikan terima kasih kepada Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas).

"Matur nuwun yang selama ini telah mau turun dan mendengar aspirasi dari akar rumput Demokrat di Jatim. Saya mohon maaf juga kepada seluruh keluarga besar partai Demokrat jikalau ada perbuatan saya yang tidak sengaja kurang berkenan," tandasnya.

Diketahui sebelumnya, dalam Musda Demokrat Jatim yang digelar 20 Januari lalu, Bayu Airlangga mendapat dukungan 25 DPC. Sementara, Emil Elestianto Dardak meraih 13 dukungan DPC. Namun, DPP justru memutuskan Emil Dardak sebagai Ketua Demokrat Jatim.

Baca Juga: Protes Penunjukkan Emil Jadi Ketua Demokrat Jatim Masih Berlanjut

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya