Ibu di Surabaya Lulus dari Warga Miskin

Wah, selamat ya bu!

Surabaya, IDN Times - Menjelang Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-730 pada 31 Mei 2023 mendatang, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mendapatkan kado istimewa di acara Semarak Harlah Yamatas ke-2 yang digelar di Sport Center Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, Senin (29/5/2023). Dalam acara tersebut, dirinya mendapatkan kejutan dari seorang ibu yang berpakaian toga lengkap layaknya seorang wisudawan.

1. Mendapat program keluarga miskin dan berhasil keluar

Ibu di Surabaya Lulus dari Warga MiskinIbu penerima program keluarga miskin saat diwisuda, Senin (30/5/2023). (Dok. Diskominfo Kota Surabaya).

Ibu itu lalu memperkenalkan diri bernama Dewi Munir yang berasal dari Kelurahan Morokrembangan, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya. Di depan Eri dan sejumlah kepala dinas yang hadir dalam acara itu, ia menyampaikan bahwa dirinya dulu adalah penerima Program Gamis (Keluarga Miskin). Sejak beberapa bulan lalu, ia bergabung dengan padat karya Sumber Mulia Barokah yang dikelola oleh Pemkot Surabaya bersama Yamatas.

“Sejak bergabung dengan padat karya ini, penghasilan keluarga kami meningkat. Dulu hanya suami saya yang bekerja dan penghasilannya hanya sekitar Rp300 ribu perminggu. Setelah saya bergabung dengan padat karya ini, alhamdulillah sekarang penghasilan saya bisa Rp3 juta perminggu, anak saya ada di Unair 2 dan saya juga bisa benahi rumah sendiri dengan mandiri,” kata Dewi disambut riuh tepuk tangan.

Baca Juga: Surabaya Gak Masuk Smart City, Eri: Yang Dinilai Apa? 

2. Akan segera mencopot stiker keluarga miskin

Ibu di Surabaya Lulus dari Warga MiskinIbu penerima program keluarga miskin saat diwisuda, Senin (30/5/2023). (Dok. Diskominfo Kota Surabaya).

Makanya dalam kesempatan itu, ia memohon izin kepada Eri untuk melepaskan diri dari statusnya sebagai Keluarga Miskin. Bahkan, ia juga siap mencopot stiker merah bertuliskan Keluarga Miskin di rumahnya.

“Besar harapan saya, teman-teman yang masih ikut program gamis, bisa bekerja dan berkarya seperti saya, sehingga bisa lulus juga seperti keluarga kami. Sekali lagi terimakasih banyak,” kata Dewi.

Dewi bersama suaminya mengakui keluarganya memang berubah drastis perekonomiannya setelah bergabung dengan program padat karya, khususnya di Koperasi Sumber Mulia Barokah. Ia juga mengakui bahwa program padat karya yang dicetuskan Wali Kota Eri ini memang sangat bermanfaat dan sukses mengentas keluarganya dari garis kemiskinan.

“Makanya tadi saya sampaikan siap keluarga dari program gamis, siap mencopot stiker keluarga miskin di rumah dan siap tidak menerima bantuan lagi seperti PKH dan sebagainya itu. Jadi, saya akan fokus di program padat karya ini,” katanya.

3. Eri bangga warganya bisa keluar dari kemiskinan

Ibu di Surabaya Lulus dari Warga MiskinIbu penerima program keluarga miskin saat diwisuda, Senin (30/5/2023). (Dok. Diskominfo Kota Surabaya).

Sementara itu, Wali Kota Eri sangat bersyukur karena di harlahnya Yamatas yang kedua ini sudah banyak membantu keluarga miskin di Kota Surabaya melalui koperasinya. Bahkan, sudah ada yang dibantu hingga bisa keluar dari status warga miskinnya. 

"Sampai tadi beliau mengatakan ingin dicopot stiker keluarga miskinnya, makanya nanti warga yang sudah lepas dari warga miskinnya akan kita undang di Hari Jadi Kota Surabaya,” kata Eri.

Ia juga mengaku sangat bangga kepada keluarga tersebut karena sudah berhasil lulus dari keluarga miskin atau pra miskin hingga mau mencopot sendiri stiker keluarga miskinnya. Bagi Wali Kota Eri, keluarga ini sangat patut dicontoh karena jiwanya sangat luar biasa. 

“Saya berharap ke depan semakin banyak keluarga miskin di Surabaya yang terlepas dari status keluarga miskinnya dengan sentuhan batiniah dan lahiriahnya,” tegasnya

Baca Juga: Blockbuster Museum Surabaya: Info dan Koleksi yang Dimiliki

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya