Unesa Janjikan Mahasiswanya yang Masih Tertahan di Wuhan Jadi Dosen

Lamongan, IDN Times - Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Prof Nurhasan berjanji akan merekrut Humaidi Said menjadi dosen. Humaidi adalah mahasiswa asal Lamongan yang sampai saat ini masih tertahan di Wuhan, Tiongkok usai merebaknya virus Corona. Rencananya, Humaidi akan mengajarkan Bahasa Mandarin sesuai dengan jurusan S2 yang saat ini ia tempuh di Tiongkok.
"Ibu jangan cemas, setelah Humaidi Said lulus kuliah (S2) di Wuhan, Tiongkok kami akan minta jadi dosen di Unesa," kata Nurhasan saat mengunjungi orangtua Humaidi Said di kediamannya Desa Payaman, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan, Minggu (1/3).
1. Berikan perhatian kepada dua mahasiswa asal Jatim

Tidak hanya Humaidi Said saja yang diperhatikan, dua mahasiswa asal Jatim yang saat ini masih tertahan di Wuhan, Tiongkok juga menjadi perhatian Unesa. Mereka adalah Nico Fathir Rachman asal Desa Desa Mbrengkang, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik dan Muhamad Rezha Alda Putra asal Griya Kebraon Utara 2 blok AG nomor 8, Surabaya.
"Pastinya selain Humaidi, kami juga memberikan perhatian kepada kedua mahasiswa (Nico dan Rezha)," imbuhnya.
2. Tiga mahasiswa di Wuhan dalam kondisi sehat

Nurhasan mengaku, ketiga mahasiswa yang saat ini masih berada di Wuhan dalam kondisi sehat. Unesa juga sudah memberikan bantuan bagi ketiganya. Baik kebutuhan logistik maupun kesehatan.
"Pihak kampus juga sudah berkoodinasi dengan KBRI, kalau misalnya ketiga mahasiswa ini terjadi sesuatu bisa langsung menghubungi KBRI," lanjutnya.
3. Orangtua Humaidi mengaku senang

Sementara itu, Miftahatin (53), ibu Humaidi Said mengaku senang dengan rencana kampus yang akan mengangkat Humaidi Said menjadi dosen Bahasa Mandarin di Unesa. Jika itu terwujud, maka Humaidi bakal meneruskan perjalanan karier ayahnya sebagai tenaga pendidik. Dulu, almarhum ayah Humaidi merupakan seorang guru madrasah.
"Senang mas. Kalau itu benar terjadi, maka Humaidi sama seperti ayahnya," ucapnya kepada IDN Times.
4. Berharap Humaidi bisa cepat pulang ke Indonesia

Miftahatin tetap berharap putranya itu bisa segera pulang ke Indonesia. Humaidi sebenarnya dievakuasi bersama 238 WNI bulan lalu. Hanya saja dia tidak lolos screening karena batuk dan flu.
"Ya kami terus berharap agar Humaidi segera pulang, mas," pungkasnya