Ikfina Fahmawati, Bupati Mojokerto yang Berlatar Belakang Dokter
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mojokerto, IDN Times - Menjadi seorang kepala daerah tak harus memiliki latar belakang politikus. Dr. Ikfina Fahmawati, M.Si ini misalnya, bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto yang justru merupakan seorang dokter. Dari dunia kesehatan, ia banting setir ke ranah politik. Berikut profil singkat Ikfina Fahmawati.
1. Ikfina Fahmawati merupakan jebolan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang
Ikfina Fahmawati lahir pada 11 Januari 1978 di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Ia menghabiskan masa kecil dan studinya di Ponorogo. Setelah lulus dari SD Ma'arif Ponorogo pada 1990, Ikfina melanjutkan studinya ke SMP Negeri 1 Ponorogo dan lulus pada 1993. Setelah itu, ia menjadi siswa di SMA Negeri 1 Ponorogo hingga tahun 1996.
Lulus dari SMA, Ikfina memilih jurusan Kedokteran di Universitas Brawijaya hingga lulus tahun 2003. Perempuan ini kemudian melanjutkan studi strata duanya di Magister Sains Psikologi Universitas Surabaya pada tahun 2014 hingga 2016.
2. Suami Ikfina Fahmawati adalah mantan Bupati Mojokerto
Latar belakang dokter tak lantas membuatnya menggeluti dunai medis secara penuh. Lantaran sang suami, Mustafa Kamal Pasha menjadi istri bupati, ia pun ditunjuk menduduki beberapa jabatan di pemerintahan. Beberapa jabatan yang sempat ia emban antara lain, Kepala Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kabupaten Mojokerto 2010-2018, hingga Ketua Dekranasda Mojokerto 2010-2018 dan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Mojokerto 2010-2018.
Dalam kurun waktu delapan tahun menjadi istri bupati inilah Ikfina banyak belajar tentang politik dan birokrasi. Modal inilah yang kemudian membawanya maju dalam Pilkada Kabupaten Mojokerto.
Baca Juga: Perjalanan Wakil Bupati Malang, Didik Memulai Karir dari Bawah
3. Ikfina Fahmawati berhasil mengalahkan pasangan petahana, Pungkasiadi-Titik Masudah
Pada Pilkada 2020 lalu, ia menggandeng Muhammad Al Barra. Hasilnya di luar dugaan. Ia mampu menang dari dua pesaingnya dengan 405.157 suara atau 65 persen. Pasangan yang didukung NasDem, Hanura dan PPP ini mengalahkan pasangan Yoko Priyono-Choirun Nisa dan Pungkasiadi-Titik Masudah. Pungkasiadi sendiri merupakan calon bupati petahana. Ia diangkat menggantikan Mustafa yang tersandung kasus korupsi.
Baca Juga: Oknum Polisi Diduga Pesta Narkoba di Vila Trawas Mojokerto