Tingkatkan Prokes di Masyarakat, Khofifah Luncurkan Pamor Keris

Surabaya, IDN Times - Tak dapat dipungkiri, saat ini kepatuhan protokol kesehatan di masyarakat mulai melonggar. Untuk itu, Forkopimda Jawa Timur membentuk pasukan Patroli Motor Penegakan Protokol Kesehatan di Masyarakat (Pamor Keris) agar dapat mencegah penularan COVID-19. Apalagi, puncak kasus COVID-19 diperkirakan akan terjadi lagi pada bulan Februari-Maret 2022.
1. Pamor Keris diluncurkan untuk tegakkan prokes di masyarakat
Apel Gelar Pasukan Pamor Keris dilakukan pada Senin (24/1/2022) dengan diikuti oleh Forkopimda Jatim dan dipimpin langsung oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Dalam apel itu, Khofifah meminta agar pasukan Pamor Keris bisa penegakan protokol kesehatan di masyarakat.
Apel Pamor Keris ini diikuti oleh 850 personel dengan kendaraan sebanyak 102 unit roda dua, 6 unit Mobil ambulan, 9 unit Mobil vaksinator, 2 unit Mobil masker, 4 unit Mobil Covid hunter, 1 unit Bis vaksinasi, dan 2 unit AWC.
"Data kemenkes juga menunjukkan bahwa seiring dengan adanya fenomena varian omicron, kita harus kembali mengingatkan masyarakat akan pentingnya penegakan prokes dan itu harus dilakukan di semua lini dan semua level. Maka kami menginisiasi gerakan ini," ujarnya.
Baca Juga: 13 Orang di Kota Madiun Positif COVID 19 Varian Omicron
2. Pamor Keris ada di seluruh daerah di Jatim
Khofifah mengatakan bahwa Pamor Keris ini tak hanya terdapat di Kota Surabaya namun juga di kabupaten/kota lain di Jatim. Dengan demikian, pengetatan protokol kesehatan dapat dilakukan serentak di seluruh daerah. Selain itu, Khoffiah juga berharap pemerintah daerah siap menangani kepulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Jatim yang harus dilakukan secara mitigatif dan komprehensif.
"Tanggal 22 Januari 2022 kemarin ada 129 tenaga migran yang masuk dari ke Jatim dari bandara Juanda. Tangga 26 nanti direncanakan juga akan datang lagi sebanyak 164 orang, kita semua harus siap untuk melakukan karantina dan memberikan layanan pada para tenaga migran," tuturnya.
3. Sempat ditemukan kasus positif COVID-19 dari PMI yang pulang ke Jatim
Khofifah menambahkan, PMI yang sudah datang pada rombongan pertama sudah dites dengan hasil dua orang terkonfirmasi positif COVID-19. Dengan demikian, tak menutup kemungkinan PMI lain yang akan datang bisa terkonfirmasi positif COVID-19.
Dari dua orang PMI ini, tracing sudah dilakukan kepada kontak erat. Khofifah menekankan bahwa tracing merupakan salah satu langkah penting untuk mencegah melebarnya penularan COVID-19.
"Pastikan semua ter-tracing. Sesuai anjuran Kemenkes dalam tracing kontak erat minimal untuk satu kasus tracingnya 15 orang, tapi kita di Jatim tracingnya 19 orang setiap kasus," tegasnya.
4. Isoter, nakes, dan relawan harus siap siaga
Selain membentuk Pamor Keris, Khofifah juga meminta lokasi-lokasi isolasi terpusat diaktifkan kembali. Lokasi isoter yang ada di bawah Pemprov Jatim pun sudah siap kembali beroperasi. Ia pun meminta tenaga kesehatan dan relawan bersiap siaga.
"Keberadaan Isoter harus segera dilakukan reaktivasi, nakes dan relawan juga harus turut disiapkan," pungkasnya.
Baca Juga: Membasuh Luka Anak Penyintas Kekerasan Seksual di Jatim