Sulit Dipindai, Gelang Besi CJH Kini Tak Dilengkapi QR Code

Semoga QR code di gelang kertasnya tidak rusak, ya.

Surabaya, IDN Times - Salah satu perlengkapan calon jemaah haji yang khas dari Indonesia adalah gelang identitas jemaah yang terbuat dari stainless steel. Pada tahun ini, ada perubahan dalam gelang besi yang wajib dipakai tiap jemaah tersebut.

Jika pada musim haji 2018 lalu gelang besi telah dilengkapi dengan QR code yang berisi identitas jemaah hingga maktabnya, tahun ini QR code tersebut tak lagi tertera di gelang besi melainkan dipindahkan ke gelang kertas. Padahal, tahun-tahun sebelumnya gelang kertas ini sering dikeluhkan karena mudah rusak.

 

Baca Juga: Nenek Salkah, Pemulung Asal Lamongan yang Akhinya Berangkat Haji

1. Kode di gelang besi susah dipindai

Sulit Dipindai, Gelang Besi CJH Kini Tak Dilengkapi QR CodeDok.IDN Times/Istimewa

 

Sekretaris Panitia Pelaksana Ibadah Haji Embarkasi Surabaya, Jamal menjelaskan bahwa perpindahan QR code tersebut merupakan evaluasi PPIH. Pasalnya ketika dicetak di gelang besi, kode tersebut tak dapat dipindai dengan baik.

"Ternyata gak bisa discan. Jadi efektifitas dan manfaatnya gak ada. Jadi selain gelang stainless ini ditambah gelang kertas," tutur Jamal ketika ditemui di Asrama Haji Embarkasi Surabaya, Kamis (18/7).

Padahal, lanjut Jamal, QR code tersebut berguna jika jemaah tersebut tersesat. Karena saat dipindai maka identitas lengkap jemaah dapat muncul. Teknologi ini berguna terutama bagi jemaah lanjut usia.

2. Pencetakan kode di gelang besi cukup sulit

Sulit Dipindai, Gelang Besi CJH Kini Tak Dilengkapi QR CodeDok.IDN Times/Istimewa

 

Ia melanjutkan bahwa proses pembuatan gelang besi dengan cetakan QR Code yang berbeda tiap gelangnga juga cukup sulit. Hal ini dibenarkan oleh salah satu pengerajin, Bias Musasim. Saat diperlukan pencetakan QR code, pihaknya perlu menambah beberapa langkah ketika proses pembuatan.

"Jadi harus ada pencetaknya sendiri, dipress pakai alat pemanas. Sebelum itu juga diprint dikertas khusus. Dan cetaknya itu susah," jelas Bias.

3. Keawetan gelang dikembalikan ke jemaah

Sulit Dipindai, Gelang Besi CJH Kini Tak Dilengkapi QR CodeDok.IDN Times/Istimewa

 

Ketika ditanya bagaimana cara PPIH menanggulangi kerusakan gelang kertas tersebut, Jamal mengembalikannya kepada masing-masing jemaah. Ia berpesan agar gelang tersebut tidak digosok-gosok terlalu keras hingga dapat membuatnya rusak.

"Itu gelang kertas kualitasnya bagus. Mudah-mudahan gak rusak saja. Imbauannya jangan terlalu diucek-ucek, dijaga lah demi keamanan Arab Saudi mudah dideteksi," tuturnya.

4. Dalam sehari 4 gelang dibuat

Sulit Dipindai, Gelang Besi CJH Kini Tak Dilengkapi QR CodeDok.IDN Times/Istimewa

 

Sementara itu, pembuatan gelang identitas jemaah haji dilakukan setiap hari di Embarkasi Surabaya. Dalam sehari, Bias dan rekannya yang berjumlah 7 orang dapat mengerjakan gelang untuk 4 kloter dengan total 1800 gelang besi. Pengerjaan ini dimulai dari pukul 08.00 WIB hingga sekitar pukul 15.00 WIB.

"Awalnya minta data dari Siskohat terus diedit dan diprint di kertas khusus. Setelah itu dicetak namanya pakai air keras. Baru dilengkungkan pakai alat ini," terang Bias menjelaskan.

Baca Juga: Jemaah Haji Asal Malang Gagal Berangkat  karena Dianggap Pikun 

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya