Pengamanan Gereja Berlapis Selama Natal, Undangan Pakai Barcode 

Surabaya pernah menjadi sasaran teror di gereja

Surabaya, IDN Times - Polrestabes Surabaya menggelar rapat persiapan pengamanan jelang Natal dan tahun baru, Senin (15/11/2021). Pengamanan gereja selama natal rencananya akan dibuat berlapis untuk mencegah adanya potensi ganguang keamanan dan kenyamanan masyarakat.

1. Surabaya pernah menjadi sasaran terorisme di gereja-gereja

Pengamanan Gereja Berlapis Selama Natal, Undangan Pakai Barcode REUTERS/Beawiharta

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan menjelaskan bahwa pengamanan jelang Nataru merupakan salah satu fokusnya saat ini. Pasalnya, Kota Surabaya pernah menjadi sasaran terorisme di gereja-gereja. Pihaknya pun berusaha sekeras mungkin agar hal serupa tak kembali terulang.

"Kota Surabaya sangat menyadari pernah mengalami situasi yang kurang nyaman saat proses kebaktian, seperti bom bunuh diri dan aksi teror. ini menjadi catatan penting bagi kita," ujarnya, Senin (15/11/2021).

Baca Juga: Jalan Tunjungan Bersolek, Wisata Tengah Kota Surabaya Akan Hidup Lagi

2. Pembatasan juga diperlukan untuk cegah klaster COVID-19

Pengamanan Gereja Berlapis Selama Natal, Undangan Pakai Barcode Ilustrasi Virus Corona. IDN Times/Mardya Shakti

Selain ancaman terjadinya aksi teror, Yusep juga masih mengantisipasi adanya kerumunan yang terlalu padat untuk menghindari timbulnya klaster COVID-19. Oleh karena itu, pihaknya membutuhkan pengetatan terutama pada jumlah jemaah yang dapat menghadiri ibadah natal di gereja.

"Terkait situasi ditengah pandemik COVID-19, bahwa pola pengamanan natal dan tahun baru kami persiapkan dari awal untuk peoses pelaksanaannya berjalan dengan baik dan tidak terjadi transmisi COVID-19," tuturnya.

3. Rencanakan penggunaan undangan dengan barcode

Pengamanan Gereja Berlapis Selama Natal, Undangan Pakai Barcode barcode akun tiktok ITZY (Youtube.com/JYP Entertainment)

Yusep pun mengajak Pemerintah Kota Surabaya dan perwakilan gereja untuk bersama mencari solusi pencegahan dua masalah ini. Salah satu cara yang sudah tercetuskan adalah penggunaan undangan khusus agar lalu lintas orang di gereja dapat termonitor dengan baik. Selain itu, penjagaan berlapis juga akan diterapkan

"Setiap umat bila disepakati insyaallah menggunakan fasilitas digital yang ada, menggunakan undangan yang sudah tercatat dan melalui barcode, artinya untuk memastikan bahwa yang diundang pihak gereja adalah betul yang hadir, itu juga untuk mengantisipasi potensi-potensi yang tidak diinginkan," ungkapnya.

4. Gereja biasanya menggunakan daftar hadir daring

Pengamanan Gereja Berlapis Selama Natal, Undangan Pakai Barcode unsplash.com/thoughtcatalog

Di kesempatan yang sama, Ketua Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia (PGLII) Kota Surabaya, Pendeta Samuel MTH mengatakan bahwa biasanya gereja sudah menjalankan pembatasan jemaat dengan menggunakan sistem daftar hadir. Jemaat yang boleh memasuki gereja hanya mereka yang sudah mengisi daftar hadir.

"Kalau gak ngisi gak boleh hadir, itu sekitar 1 minggu sebelumnya, diberlakukan hampir semua gereja yang melakukan online atau hybrid, karena dibatasi sesuai ketentuan," jelasnya.

Baca Juga: Sempat Nol, Pasien COVID-19 Asrama Haji Surabaya Kembali Bertambah

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya