Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Marak Insiden Petasan di Jatim, Katib Syurian NU: Mercon Itu Dilarang

Kondisi rumah korban hancur karena ledakan petasan di Kediri. IDN Times / istimewa

Surabaya, IDN Times - Ramadan 1442 Hijriah atau 2021 meninggalkan kesan muram dengan kejadian empat kali ledakan pabrik petasan rumahan hingga menewaskan 6 orang. Padahal, ulama di Indonesia telah melarang penggunaan apalagi pembuatan petasan alias mercon.

1. Ulama melarang petasan dan pabriknya

Ilustrasi petasan. IDN Times/Ahmad Mustaqim

Katib Syurian Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur KH Syafruddin Syarif mengatakan bahwa larangan menyalakan apalagi membuat petasan ini telah disampaikan para ulama sejak lama. Petasan dianggap sebagai hal yang sia-sia dan cenderung membahayakan sehingga dilarang.

“Para ulama-ulama Nahdlatul Ulama, jauh hari di dalam muktamar sudah dibahas bahwa mercon itu hukumnya haram. Satu, mercon itu menimbulkan mubazir karena tidak ada manfaat yang bisa diambil dari mercon. Kedua, mudarat, berbahaya,” ujarnya, Jumat (14/5/2021).

2. Dilarang karena petasan berbahaya

merdeka.com

Untuk memperkuat pendapatnya, Syafruddin menggunakan dalil kaidah fiqhiyah yaitu laa dharara wa laa dhirara. Dalil itu menegaskan bahwa sesuatu hal yang berbahaya tidak boleh dilakukan.

"Tidak boleh membahayakan diri sendiri apalagi orang lain. Itu sudah menjadi kesepakatan para ulama," tuturnya.

3. Larangan menyalakan mercon seakan hilang

Olah TKP di lokasi ledakan dari bahan petasan. Istimewa

Syafruddin menuturkan bahwa ssbenarnya pembahasan mengenai mercon atau petasan sudah didiskusikan dalam forum Muktamar NU berpuluh-puluh tahun sebelumnya. Namun, keputusan para ulama terdahulu tersebut seakan hilang tertelan oleh kesemarakan hari raya dan kebiasaan bergembira banyak orang dengan mercon dan petasan.

"Karena itu saya sepakat dengan polisi agar terus melakukan operasi mercon," ungkapnya.

4. Khofifah koordinasi dengan Polda mengenai fenomena ledakan mercon beruntun

Kapolres Ponorogo (dua dari kiri) bersama jajaran Polres Ponorogo sedang melakukan olah TKP petasan meledak yang menewaskan seorang warga, Jumat (15/5). Dok.IDN Times/Humas Polres Ponorogo. .

Sebelumnya, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan akan berkoordinasi langsung dengan Polda Jatim untuk membahas penanganan home industry mercon yang ada di Jatim. Pasalnya, parbik rumahan petasan ini sudah menelan 6 jiwa dalam kurun satu bulan.

"Accident mercon itu kemarin kami koordinasi dengan Pak Kapolda karena di Jatim selama puasa ini ada empat titik mercon yang meledak. Jadi ini harus menjadi referensi kita semua bahwa hal yang sudah dilarang mohon untuk dipatuhi demi kebaikan dan perlindungan kita semua," sebut Khofifah, Kamis (13/5/2021).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zumrotul Abidin
EditorZumrotul Abidin
Follow Us