Kepsek di Surabaya Tampar Siswa Berkebutuhan Khusus, Ini Kronologinya

Kepsek mengaku khilaf

Surabaya, IDN Times - Kekerasan dalam pendidikan kembali terjadi. Kali ini, kekerasan diterima oleh salah satu murid SMKN 1 Surabaya berinisal RA. RA yang merupakan siswa berkebutuhan khusus (ABK/inklusi) diduga ditampar oleh Kepala Sekolah, Bahrun saat ujian sedang berlangsung, Rabu (26/9). Tak hanya RA, kedua temannya, ZD dan ZL juga mendapatkan jambakan dan tampikan tangan.

1. Terjadi saat ujian berlangsung

Kepsek di Surabaya Tampar Siswa Berkebutuhan Khusus, Ini KronologinyaIDN Times/Sukma Shakti

Ayah RA, Budi Sugiharto mengatakan bahwa anaknya menelpon dan mengadu bahwa ia baru saja ditampar oleh Bahrun. Korban mengaku ditampar tanpa alasan yang jelas saat bersama kedua temannya meninggalkan ruang ujian. "Anak saya ini inklusi. Secara fisik memang tidak kelihatan, tapi batinnya kasihan. Kasihan juga anak-anak sekolah ini melihat perbuatan tak pantas dari Kepala Sekolahnya," ujar Budi.

Hal tersebut juga dibenarkan oleh ZL. Ia mengatakan bahwa kejadian itu bermula saat guru pengawas ujian meminta siswa yang telah selesai mengerjakan ujian untuk meninggalkan ruang kelas agar tidak mengganggu konsentrasi siswa lain yang masih mengerjakan. "Selanjutnya anak-anak banyak yang selesai dan mau mengambil LKS (lembar kerja siswa). Tiba-tiba beliau, Kepala Sekolah datang dari arah musala ke arah kita," lanjutnya.

2. Emosi karena ada pertanyaan yang belum terjawab

Kepsek di Surabaya Tampar Siswa Berkebutuhan Khusus, Ini KronologinyaIDN Times/Fitria Madia

Ketika Bahrun memasuki ruang ujian tersebut, ia langsung memeriksa lembar jawaban ketiga anak tadi. Melihat beberapa pertanyaan yang belum terjawab, Bahrun pun terbakar emosi dan memaki, menampar para korban. "Tadi teriak tanya ngapain le diluar? Saya mau menjawab untuk menjelaskan. Kepala sekolah tidak mendengarkan dan memarahi teman saya dan memukulnya," tutur ZL.

Ketika keluarga korban mendatangi sekolah sekitar pukul 10.30 WIB, Bahrun sedang tidak ada di tempat. Namun ia menuliskan permintaan maafnya melalui pesan singkat kepada orangtua korban.

"Maaf Bapak. Berawal dari ulangan belum waktunya sudah di luar ternyata jawaban belum selesai. Saya ingin anak-anak sungguh-sungguh dalam mengerjakan ulangan sehingga hasilnya bisa maksimal," tulisnya.

Baca Juga: [Kaleidoskop 2017] Ini Catatan Kasus Kekerasan Anak yang Jadi Sorotan KPAI

3. Pihak sekolah sudah meminta maaf

Kepsek di Surabaya Tampar Siswa Berkebutuhan Khusus, Ini KronologinyaIDN Times/Sukma Shakti

Wakil kepala sekolah bidang kemahasiswaan, Asslamet mengaku meminta maaf kepada para orangtua korban dan masyarakat akibat perbuatan Bahrun. Namun, ia mengatakan Bahrun merupakan sosok yang selalu mengingatkan semua guru agar tidak pernah "main tangan" kepada murid. "Jadi saya yakin. Tadi ini hanya khilaf saja," ujarnya.

Sementara itu, keluarga korban masih menunggu kedatangan Bahrun yang dikabarkan sedang mengikuti rapat di Dinas Pendidikan Jatim. Budi menyatakan bahwa ia masih mau menempuh jalur kekeluargaan sebelum melaporkan ke pihak kepolisian. "Sekarang anak-anak sudah tenang. Kasihan kalau harus dilaporkan ke kepolisian," ujar Budi.

Baca Juga: Kekerasan Anak Masih Tinggi, KPAI Dorong Sekolah Ramah Anak

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya