Kapasitas Penuh, 200 ODGJ Liponsos Keputih Dikirim ke Balai Kemensos

Ada 900 ODGJ dari 600 kapasitas tersedia

Surabaya, IDN Times - Kelebihan penghuni masih menjadi masalah Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Keputih, Surabaya dari tahun ketahun. Komitmen Pemerintah Kota Surabaya untuk membersihkan lingkungan dari Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) serta memberikan kehidupan yang layak untuk ODGJ rupanya tak diimbangi dengan kapasitas yang memadai.

Untuk mengatasi masalah ini, Liponsos mengirim 200 orang penghuninya ke berbagai balai rehabilitasi di luar Jawa Timur. Penyebaran ODGJ ini bekerja sama dengan Kementerian Sosial RI.

1. Penghuni Liponsos Keputih melebihi kapasitas

Kapasitas Penuh, 200 ODGJ Liponsos Keputih Dikirim ke Balai KemensosKepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya, Anna Fajriatin. (dok. Kominfo Surabaya)

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya, Anna Fajriatin mengatakan jumlah ODGJ dan difabel yang ada di Liponsos Keputih saat ini sebanyak 900 orang. Jumlah ini sebenarnya sudah berkurang dibanding tahun-tahun sebelumnya yang mencapai lebih dari 1000 penghuni. Padahal, kapasitas Liponsos sebenarnya 600 orang saja.

"Dengan kuota sebanyak itu, kemudian kami mencoba mereferalkan atau berkomunikasi dengan Kementerian Sosial (Kemensos) RI. Setelah kami sampaikan, Alhamdulillah mulai kemarin itu ada seleksi, ODGJ mana saja yang bisa dibawa untuk direhab ke tempat lain," ujar Anna, Jumat (4/2/2022).

Baca Juga: Dewan Soroti Liponsos Keputih, Overcapacity dan Bangunan Tak Layak

2. Pendampingan dan lingkungan jadi kurang layak

Kapasitas Penuh, 200 ODGJ Liponsos Keputih Dikirim ke Balai KemensosBalai Kota Surabaya. Dok. Humas Pemkot Surabaya.

Kelebihan penghuni ini tentu tidak nyaman bagi semua pihak di Liponsos. Para pendamping jadi kewalahan karena jumlahnya tidak seimbang. Di Liponsos Keputih, hanya terdapat 20 pendamping. Satu pendamping seharusnya hanya menangani 10 orang penghuni saja. Selain itu, lingkungan Liponsos menjadi tidak layak huni.

"Adanya keterbatasan ini, kita tidak bisa tinggal diam. Karena mereka (ODGJ) juga punya hak untuk hidup lebih baik. Kalau terlalu banyak, kita tidak maksimal, karena pendamping kita juga terbatas," tuturnya.

3. 200 ODGJ dikirim ke balai-balai lain

Kapasitas Penuh, 200 ODGJ Liponsos Keputih Dikirim ke Balai KemensosODGJ di Surabaya saat mendapatkan vaksinasi COVID-19. Dok. Humas Pemkot Surabaya.

Oleh karena itu, 200 ODGJ dari Liponsos Keputih telah dikirim ke berbagai balai antara lain balai rehabilitasi Prof. Dr. Soeharso, Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Temanggung, Balai Rehabilitasi Bogor, Sukabumi, Magelang, Bandung dan lainnya.

Para ODGJ yang dikirim ke balai-balai lain ini sebelumnya telah diseleksi untuk mengetahui penyakit bawaan mereka. Sementara, ODGJ yang memiliki penyakit akan dirawat di RSJ Menur.

"Ini yang kami referalkan sesuai dengan spesifikasi yang sudah ditentukan oleh masing-masing perwakilan balai. Jadi tidak semua, kita sendirikan di barak A, B dan C, yang kondisinya paling parah tidak kami kirim. Kami khawatir berontak dalam perjalanan," ungkapnya.

Baca Juga: Dewan Soroti Liponsos Keputih, Overcapacity dan Bangunan Tak Layak

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya